Menu

Mode Gelap
Pasangan Andra dan Dimyati Daftar ke KPU Banten Syafrudin-Heriyanto Daftar Ke KPU Kota Serang  Pasangan Ratu Zakiyah-Najib Resmi Daftar Ke KPU Kabupaten Serang  Pasangan Airin dan Ade Sumardi Daftar Pertama Ke KPU Banten Budi-Agis Resmi Daftar Ke KPU Kota Serang 

News · 1 Apr 2023 10:16 WIB ·

Bahaya Politik Identitas dalam Pemilu, Masyarakat Harus Terlibat Mengawasi


 Bahaya Politik Identitas dalam Pemilu, Masyarakat Harus Terlibat Mengawasi Perbesar

JAKARTA, TIRTAYASA.ID – Menjadi sangat berbahaya apabila praktik politik identitas ternyata masih terjadi dalam gelaran Pemilu 2024. Maka dari itu, masyarakat harus terus terlibat dalam melakukan pengawasan.

BACA JUGA   Inspektorat Kutai Kartanegara Belajar SNI ISO ke Pemkab Serang

Ketua Umum PPP, Mardiono mengatakan bahwa sejatinya memang seluruh makhluk memiliki identitas yang melekat dalam diri mereka.

“Soal identitas ya, yang identitas itu semua makhluk memiliki dan harus memiliki. Kalau seseorang tidak memiliki identitas, itu berbahaya mereka,” katanya.

BACA JUGA   Spanyol Gulung Kosta Rika Tanpa Ampun 7-0, Pada Pertandingan Pertama Grup E Piala Dunia 2022 Qatar

Kemudian, menurutnya, identitas tidak bisa sesempit dimaknai sebatas nama seseorang saja, melainkan dari mana dirinya dilahirkan apa kewarganegaraannya hingga apa agamanya pun masih tergolong sebagai identitas.

“Identitas saya dilahirkan dari rahim ibu saya, bapak saya. Ini adalah identitas saya. Nama saya Muhamad Mardiono. Ini adalah identitas saya. Warga negara saya adalah warga Indonesia. Ini adalah identitas saya. Agama saya Islam, ini adalah identitas saya,” lanjut Mardiono.

BACA JUGA   Relawan Erick Thohir Banten Bagikan Ratusan Takjil di Kota Serang

Dengan sifat dasar identitas yang merupakan sesuatu yang melekat dengan makhluk, sehingga memang tidak bisa dipungkiri kalau seseorang pasti mempunyai identitas.

“Jadi identitas seseorang harus memiliki,” ujarnya.

BACA JUGA   Pentingnya Memahami Demokrasi Pancasila

Meski sifatnya yang pasti melekat kepada masing-masing individu, namun menurut Ketum PPP itu sama sekali tidak boleh dalam praktik berpolitik justru menggunakan identitas dan mengadu dombanya.

“Yang tidak diperbolehkan adalah identitas yang dipergunakan untuk politik yang membenturkan identitas satu dengan identitas yang lain. Nah, berbenturan itulah yang tidak diperkenankan. Nah, termasuk di dalam politik,” jelasnya.

BACA JUGA   Fuller Bawa Kosta Rika Raih Kemenangan Atas Jepang 1-0

Sementara itu, Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) mengemukakan bahwa sangat penting adanya upaya untuk bisa mencegah politik identitas.

Anggota Bawaslu, Herwyn JH Malonda mengaku bahwa dalam era arus teknologi informasi seperti sekarang, maka pencegahan politik identitas bisa dengan bekerja sama dengan pihak Kominfo serta pemangku kepentingan media sosial.

BACA JUGA   DLH Banten Targetkan 5 Juta Penanaman Bibit dan Rehabilitasi Lahan

“Kami juga akan melakukan nota kesepahaman dengan Menkominfo terkait pengawasan dan pencegahan konten internet berita bohong SARA, politik Identitas. Serta, membangun kerja sama dengan pemangku kepentingan sosial media salah satunya Meta,” ucapnya.

Menurutnya, adanya politisasi SARA biasanya muncul lantaran terjadinya ketimpangan sosial ekonomi di masyarakat, sehingga identitas sangat mudah dijadikan faktor determinan untuk menyulut solidaritas kelompok.

BACA JUGA   Balita Stunting Butuhkan Protein Hewani Untuk Bisa Kembali Tumbuh Normal

Bukan hanya itu, namun menurut Herwyn ternyata juga terdapat peran elite politik tertentu yang cara komunikasinya masih menyinggung psikologi massa.

“Isu SARA menjadi sangat masif dan menyebar ke ruang publik karena diproduksi dan dikapitalisasi oleh elite politik, seperti konsultan politik, anggota parpol, tim sukses, dan elite ormas tertentu, sehingga memberikan dampak ketegangan sosial,” ungkapnya.

BACA JUGA   Hadiri Pelantikan KAHMI, Bupati Serang: Secara Personal Sudah Banyak yang Memberikan Kontribusi

Peranan masyarakat juga menjadi sangat penting untuk bisa melakukan pengawasan pada proses pemilu, utamanya mengenai praktik politik identitas.

“Tidak lupa ada peran masyarakat dalam kegiatan pengawasan pilkada, untuk mendeteksi dan melaporkan dugaan pelanggaran terutama terkait dengan penggunaan isu SARA dalam kampanye,” tuturnya. (rls)

Artikel ini telah dibaca 34 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Wujudkan 100 Perpustakaan Desa Digital, UPA Perpustakaan Untirta Terima Penghargaan dari Pemkab Serang

11 September 2024 - 17:35 WIB

Peran Aktif Indonesia dalam Penyelesaian Perang Israel-Palestina

18 November 2023 - 11:34 WIB

Mencegah Radikalisme dan Intoleransi Jelang Pemilu 2024

9 September 2023 - 16:51 WIB

Presiden Jokowi: ASEAN Harus Bekerja Sama Untuk Perdamaian dan Kemakmuran

5 September 2023 - 20:45 WIB

Indonesia Bisa Menjadi Episentrum Ekonomi ASEAN

2 September 2023 - 18:06 WIB

Dukung Transisi Energi, KTT ASEAN ke-43 Optimalkan Penggunaan Kendaraan Listrik

31 Agustus 2023 - 16:55 WIB

Trending di Nasional