TIRTAYASA.ID – Kasus stunting di Kabupaten Tangerang pada tahun 2022 mengalami penurunan menjadi 3,7 persen dibandingkan pada tahun 2021 dengan persentase mencapai 7,6 persen.
Hal demikian diungkap Kepala Dinkes Kabupaten Tangerang, dr. Desiriana Dinardianti, berdasarkan hasil pengukuran melalui aplikasi Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat atau ePPGBM.
“Dalam mewujudkan upaya perbaikan gizi masyarakat, khususnya gizi pada balita, dibutuhkan koordinasi serta komitmen dari berbagai pihak serta adanya program multisektoral yang efektif dan berkelanjutan,” kata dr. Desiriana, Rabu, 14 Desember 2022
Menurut dia, untuk menjawab tantangan tersebut diperlukan kegiatan perbaikan gizi masyarakat yang dimonitor dan dievaluasi secara berkala melalui surveillance gizi yang meliputi indikator masalah gizi dan indikator kinerja program gizi.
“Pemantauan keadaan gizi balita juga terus dilakukan, melalui ePPGBM (Elektronik Pencatatan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat) dimana pertumbuhan keadaan gizi balita di posyandu tercatat setiap bulannya,” katanya.
Karena itu, menurutnya, penting adanya ketersediaan data secara akurat dan berkelanjutan.
“Hasil Surveilans Gizi melalui ePPGBM tersebut dapat menjadi acuan dalam perencanaan program dan kebijakan perbaikan gizi mulai dari tingkat desa, kecamatan sampai tingkat Kabupaten Tangerang,” imbuhnya
Dalam kegiatan Diseminasi Hasil Pemantauan Status Gizi (PSG) Balita yang telah digelar Dinas Kesehatan melibatkan perangkat daerah terkait dan juga kecamatan agar penanganan stunting dapat optimal.
“Meskipun turun dari tahun sebelumnya, Pemkab Tangerang terus berkomitmen mengentaskan kasus stunting hingga nol persen,” ujarnya
“Karena itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang mengajak seluruh stakeholder (pemangku kepentingan) untuk menekan angka kasus stunting hingga nol persen,” tutupnya