Menu

Mode Gelap
Lantai Tiga Mapolda Banten Terbakar, Ini Kata Wakapolda  Presiden Prabowo Subianto Lantik Penasehat Khusus, Utusan Khusus dan Staf Khusus Presiden Presiden Prabowo Lantik Wakil Menteri Kabinet Merah Putih Presiden Prabowo Subianto Lantik Menteri Kabinet Merah Putih Prabowo Subaianto-Gibran Rakabuming Raka Resmi Jabat Presiden dan Wakil Presiden RI

News · 1 Agu 2021 03:01 WIB ·

Pendidikan Anak Usia Dini, Menyambut Indonesia Emas 2045


 Pendidikan Anak Usia Dini, Menyambut Indonesia Emas 2045 Perbesar

TIRTAYASA.ID, JAKARTA – Indonesia digadang akan mencapai masa keemasan pada tahun 2045 tepat saat usia kemerdekaan mencapai 100 tahun. Untuk mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan berkualitas agar dapat memimpin negara di era tersebut, pemerintah kini tengah fokus pada generasi anak-anak usia dini.
 
Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Agus Sartono menjelaskan bahwa jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2045 diperkirakan mencapai 310 juta orang.
 
Namun demikian, dalam membangun SDM unggul tidak hanya dari sisi jumlah melainkan perlu mempertimbangkan berbagai aspek. Bicara strategi pembangunan SDM, menurut Agus, pemerintah bertanggung jawab untuk mempersiapkan mulai dari seseorang baru lahir hingga akhir hayat.
 
“Kalau kita bicara 2045, artinya 24 tahun dari sekarang bahkan kita harus perhatikan betul orang-orang yang masih balita. Mulai sekarang ini kita harus fokus pada orang-orang yang masih di PAUD,” tuturnya saat mewakili Menko PMK memberikan Ceramah Isu Strategis Nasional pada Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tk. II angkatan XXI tahun 2021 secara virtual, Jumat (30/7).
 
Ia pun mengungkap dari grafik angkatan kerja Indonesia saat ini didominasi lulusan SD/SMP dan SLTA. Oleh sebab itu, dibutuhkan waktu yang panjang untuk menyiapkan SDM unggul serta diperlukan terobosan yang cerdas dan efektif.
 
“Saya mengusulkan untuk memperluas akses ke perguruan tinggi karena kalau tidak untuk mendorong SDM unggul menjadi semakin berat. Ini yang terus kita cari, strategi apa yang harus kita lakukan,” ujar Agus.
 
Sementara itu, lanjutnya, di era pandemi seperti sekarang angka kemiskinan juga semakin meningkat. Hal tersebut tentu akan berpengaruh terhadap kemampuan bangsa untuk mencapai masa keemasan di 2045. Pasalnya suka tidak suka pandemi berdampak pada berbagai aspek sentral yakni kesehatan, pembangunan, dan ekonomi.
 
“Tidak ada pilihan lain, setiap kita harus mengambil peran untuk memutus mata rantai pandemi ini. Caranya dengan menjalankan protokol kesehatan. Karena tidak ada artinya pendidikan tinggi kalau tidak sehat,” tandasnya. (rls/red)

BACA JUGA   Milad Ke-9, Pondok Pesantren Al-Kautsar Gelar Gebyar Al-Kautsar
Artikel ini telah dibaca 5 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Menkraf RI: Banten Creatif Fest Wujud Nyata The New Engine of Growth

17 Maret 2025 - 23:33 WIB

Tasyakuran Milad 15 FBN, Gubernur Banten: Relawan Kemanusiaan Harus Memiliki Daya Tahan

16 Maret 2025 - 21:13 WIB

Budi Rustandi Ajak Influencer dan Conten Creator Bersinergi Bangun Kota Serang

16 Maret 2025 - 19:30 WIB

Bikers Brotherhood 1% MC Chapter Banten Berbagi Kebahagian di Bulan Ramadan

15 Maret 2025 - 18:37 WIB

KCIC Siapkan 808 Ribu Tempat Duduk untuk Angkutan Lebaran 2025

15 Maret 2025 - 18:29 WIB

Manfaatkan Teknologi, Forum CSR Kota Serang Usung Transparansi dan Tepat Sasaran

14 Maret 2025 - 22:32 WIB

Trending di Daerah