Masjid memiliki fungsi luas, bukan hanya menjadi tempat ibadah, tapi masjid berfungai sebagai pusat pendidikan, dakwah, sosial hingga menyelesaikan berbagai persoalan keumatan.
Masjid menjadi salah satu tanda, dimulainya penyebaran agama Islam. Berikut tiga masjid tertua di wilayah Banten yang memiliki nilai sejarah dan banyak dikunjungi masyarakat.
1. Masjid Agung Banten
Masjid Agung Banten terletak di lingkungan Banten Lama, Kelurahan Banten, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Provinsi Banten dengan daya tampung 2.000 jamaah.
Masjid ini salah satu peninggalan tersisa di eks Kota Kuno Banten yang dikenal pusat perdagangan, setelah jatuhnya Kesultanan Demak pada pertengahan abad ke-16.
Masjid Agung Banten didirikan pada Tahun 1556 dengan gaya arsitektur Jawa Kuno sedikit perpaduan arsitektur Eropa, Mughal, Arab, Tiongkok, dan Belanda.
Salah satu ciri khas Masjid Agung Banten yaitu memiliki menara dengan ketinggian 24 meter. Masjid ini menjadi salah satu pemilik kunjungan terbesar di Banten, karena diarea masjid terdapat makam Sultan Maulana Hasanuddin.
2. Masjid Kenari
Masjid Kenari berada di RT 14 RW 05 Lingkungan Kenari, Kelurahan Kasunyatan, Kecamatan Kasemen, Kota Serang. Masjid ini peninggalan Sultan Abdul Mufakhir Mahmud Abdul Kadir Kenari (1596-1651) Sultan Banten ke-4.
Masjid Kenari berdiri di area tanah memiliki luas kurang lebih 300 meter. Selain berfungsi sebagai untuk tempat peristirahatan, Masjid Kenari juga sering dijadikan sebagai tempat pengajian.
Banyak sumber yang menyebutkan, Masjid Kenari, masjid tertua ke-3 di Banten sering disebut penduduk sekitar sebagai masjid Agung Kesultanan Kenari.
Tak jauh dari masjid ada kolam yang biasa digunakan sebagai tempat mandi, kini sering dijadikan tempat pengobatan warga mendapatkan karomahnya. Banyak pengunjung yang sengaja menyempatkan waktu untuk salat di masjid tersebut.
3. Masjid Agung Tanara
Masjid Agung Tanara terletak di Desa Tanara, Kecamatan Tanara, Kabupaten Serang. Masjid ini peninggalan Raja Banten Pertama, yaitu Sultan Maulana Hasanuddin (1552-1570).
Masjid Agung Tanara memiliki arsitektur dan aksesoris yang mirip dengan Masjid Agung Banten. Masjid ini berbentuk segi empat. Terdiri dari bagian dalam masjid, serambi dalam, serambi kanan, serambi kiri dan tempat wudhu.
Bangunan masjid umumnya berdinding tebal, mihrab imam tidak tinggi dan podium mimbar tempat khotib letaknya di sebelah kanan mihrab.
Masjid Agung Tanara juga dikenal dengan nama Masjid Sunyararas, karena di area masjid kuno ini sekitar 1 kilometer ke arah utara terdapat Komplek Pemakaman diantaranya Makam Pangeran Sunyararas. (*)