TANGERANG – Pemuda yang tergabung dan Komite Nasional Pemuda Indonesia atau KNPI memiliki tanggungjawab terlibat dalam percepatan pembangunan daerah Banten.
Demikian diungkapkan Ketua DPD KNPI Provinsi Banten, M Rano Alfath saat memberikan sambutan pada acara Pelantikan kepengurusan Periode 2023-2026.
Pelantikan Kepengurusan DPD KNPI Banten dilaksanakan di Hotel JHL Solitaire Gading Serpong, Tangerang, Banten, 5 Agustus 2024.
“KNPI siap membangun sinergisitas dengan pemerintah daerah, baik di tingkat provinsi atau kabupaten dan kota,” ujarnya.
Rano mengaku dirinya akan berkomitmen melaksanakan amanah yang diberikan oleh semua unsur kepemudaan di Banten.
“KNPI adalah mitra strategis pembangunan, untuk itu seluruh pemuda di Banten turut memberikan kontribusi dalam pembangunan negeri ini,” katanya.
“Yang lebih penting dari keberadaan kita adalah menjadi bagian penting dalam proses percepatan pembangunan,” tambah Rano.
Rano mengungkapkan setelah terpilih sebagai Ketua DPD KNPI Provinsi Banten, dirinya menyusun kepengurusan dan menjalankan agenda yang telah diputuskan Musda.
“Secara regulasi, memiliki dasar hukum yang pasti sebagaimana SK Kemenkumham. Jadi, kita harus fokus pada kerja-kerja strategis sesuai fungsi KNPI sebagai organisasi kepemudaan,” katanya.
Tak hanya itu, politikus PKB mengajak kepada seluruh jajaran KNPI kabupaten/kota untuk menjaga kekompakan dan persaudaraan, karena dengan inilah kita bisa mengembalikan spirit KNPI untuk kemajuan pemuda di Indonesia.
“Jadi kawan-kawan semua, KNPI itu satu dan pemuda Banten maju. Kita semua harus kerja dan mendorong percepatan pembangunan,” katanya.
Ketua Umum DPP KNPI M Ryano Panjaitan mengatakan, KNPI harus speed, smart dan solid sesuai dengan mengusung tema besar Activistpreneur.
Ia menjelaskan, Activistpreneur adalah sintesis antara activisme dan entrepreneurship memadukan kekuatan aktivisme yang berbasis pada moralitas, intelektualitas, solidaritas, advokasi dan jaringan dengan kekuatan entrepreurship yang berbasis kepada kemandirian, kreativitas, inovasi dan tujuan kesejahteraan.
Menurutnya, pemuda harus mengoptimalisasi dan beradaptasi dalam kondisi disruption dan shifting yang saat ini memberikan dampak besar terhadap transformasi di segala bidang terutama dalam perkembangan teknologi dan sistem informasi yang semakin memudahkan aktivis dan kebutuhan dalam bersosialisasi.
“Bonus demografi yang kita miliki ialah sebagai peluang besar dalam meningkatkan produktivitas ekonomi dan ragam potensi yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Hal ini menuntut Pemuda Indonesia untuk berpikir lebih maju, lebih produktif, kreatif dan inovatif,” katanya.
Tak hanya itu, kata dia, Activistpreneur adalah pemuda Indonesia yang cakap dalam berorganisasi diharapkan lebih mandiri dalam bidang ekonomi dan juga tetap memiliki kepedulian tinggi terhadap kemanusiaan serta kemajuan bangsa. (*/red)