Menu

Mode Gelap
Hasil Pengundian KPU Banten, Airin-Ade Nomor Urut Satu, Andra-Dimyati Nomor Urut Dua Nanang Saefudin Dilantik Jadi Pj Wali Kota Serang Bandung Raya Diguncang Gempa Bumi 5.0  Pasangan Andra dan Dimyati Daftar ke KPU Banten Syafrudin-Heriyanto Daftar Ke KPU Kota Serang 

News · 5 Jan 2023 11:05 WIB ·

Biar Aman dan Tetap Cuan, Berikut 5 Tren Keamanan Siber di Sektor UMKM Tahun 2023


 Sumber: Pixabay Perbesar

Sumber: Pixabay

TIRTAYASA.ID – Semakin banyak usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang berjualan online, maka semakin besar pula risiko keamanan siber yang perlu mereka hadapi.

UMKM menjadi salah satu sektor yang bisa membantu pemulihan ekonomi setelah dilanda pandemi.

BACA JUGA   IKN Nusantara Kota Netral Karbon Pertama di Indonesia

Serangan siber kini tidak lagi menyasar perusahaan besar, oleh karena itu pelaku UMKM wajib waspada ketika mereka beraktivitas di dunia maya.

Mengutip dari Kaspersky ada lima hal yang perlu diwaspadai UMKM pada 2023 mendatang.

1. Kebocoran data yang disebabkan karyawan

Kebocoran data bisa terjadi melalui berbagai cara, salah satunya adalah dari karyawan yang mungkin tidak sengaja.

Tren bekerja dari jarak jauh selama pandemi membuat karyawan menggunakan satu perangkat untuk bekerja dan mengakses hiburan sekaligus.

BACA JUGA   Pengawasan Berlapis Pembangunan Proyek IKN Nusantara

Ketika sedang bermain game online, misalnya, karyawan mungkin tidak sengaja mengunduh malware.

Untuk mengurangi risiko kebocoran data yang disebabkan oleh karyawan, baik yang sengaja maupun tidak sengaja, pemilik usaha bisa membatasi data apa saja yang bisa diakses karyawan.

2. Serangan DDoS

Serangan jaringan terdistribusi atau Distributed Denial of Service (DDoS) adalah salah satu ancaman siber yang perlu diwaspadai oleh UMKM.

BACA JUGA   Ini Skuad Timnas Wales Piala Dunia 2022 Qatar, Maksimalkan Pemain Bintang Tua

Pelaku DDoS akan emngirimkan banyak permintaan ke situs hingga melebihi kapasitas.

Akibat serangan DDoS, situs akan “down” alias untuk kurun waktu tertentu sulit diakses.

3. Rantai pasok

Kaspersky menilai serangan melalui rantai pasok dapat bervariasi dalam hal tingkat kerumitan dan daya rusak.

Serangan rantai pasok terjadi melalui perusahaan pemasok, misalnya mitra logistik dan jasa pengantaran makanan.

4. Malware

Berkas berbahaya bisa berada di mana-mana, salah satu yang muncul di sektor UMKM adalah enkripsi untuk mendapatkan data perusahaan, uang atau data pribadi pemiliknya.

Salah satu celah masuk malware adalah melalui perangkat lunak (software) ilegal alias bajakan, yang mungkin dipilih karena alasan biaya lebih murah.

Pelaku UMKM juga perlu mewaspadai broker akses karena bisa saja menjadi celah malware masuk ke perangkat.

5. Rekayasa sosial

Banyak bisnis UMKM yang memindahkan alur kerja mereka menjadi online dan menggunakan alat kolaborasi

BACA JUGA   Tipis-Tipis, Brasil Melenggang ke Babak 16 Besar Piala Dunia 2022 Qatar

Penjahat siber melakukan banyak trik untuk bisa mendapatkan akses ke data UMKM, misalnya menggunakan rekayasa sosial (social engineering).

Modus penipuan misalnya menyamar sebagai platform online lalu mengarahkan korban ke situs palsu dengan tujuan mencuri uang korban.

Artikel ini telah dibaca 18 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Ombudsman Banten Ungkap Temuan Over Capacity Jumlah Siswa SMAN/SMKN Pada PPDB 2024 di Provinsi Banten

10 Oktober 2024 - 18:04 WIB

Pemkot Serang Tanam Bawang di Atas Lahan 3 Hektar 

9 Oktober 2024 - 00:06 WIB

Untirta Terakreditasi BAN-PT 2024 sebagai Kampus Unggul

8 Oktober 2024 - 11:14 WIB

Rektor Untirta; Pengangguran Dipicu Bukan Oleh Orang Terdidik 

6 Oktober 2024 - 17:07 WIB

Konsep Marhaenisme Dinilai Relevan Atasi Kesenjangan Sosial dan Ekonomi di Banten 

5 Oktober 2024 - 17:49 WIB

Pemkot Serang Raih Penghargaan ALI dari Kementerian Investasi 

1 Oktober 2024 - 11:30 WIB

Trending di Daerah