Bicara Rupa
TIRTAYASA.ID, JAKARTA – Sebuah lukisan menyimpan banyak kisah, mulai dari sejarah pembuatan lukisan itu sendiri, wacana yang diusung seniman pembuatnya, kajian yang dilakukan peneliti, hingga interpretasi yang muncul dari penikmat lukisan tersebut.
Lukisan sebagai komoditi seni bukan hanya sebagai media pengungkapan perasaan dan ekspresi pribadi dari seniman pembuatnya.
Namun juga bisa menjadi simbol status sosial seseorang ketika lukisan mengisi salah satu ruang eksekutifnya. Lukisan juga telah sejak lama menjadi sebuah investasi.
Di samping itu, lukisan sebagai kebudayaan materi (material culture) juga memiliki keterbatasan, terutama yang terkait dengan penurunan kualitas fisiknya. Hal itu bisa disebabkan faktor internal dan eksternal. Karena itulah diperlukan penanganan berupa perawatan atau pemeliharaan.
“Dalam merawat atau memelihara lukisan, diperlukan kejujuran. Dalam arti kejujuran untuk mendata asal-usulnya, kondisinya, perawatan yang telah dilakukan, pewacanaannya, interpretasinya, dan berbagai hal yang membangun identitas sekaligus kisah lukisan tersebut,” ujar Kepala Galeri Nasional Indonesia, Pustanto.
“Kejujuran inilah yang akan menjadi jalan untuk memperpanjang usia lukisan sekaligus menjaga kondisinya tetap terawat,” lanjutnya.
Inilah tantangan yang perlu diupayakan secara terus-menerus dalam memelihara koleksi lukisan. Tantangan dalam memelihara koleksi lukisan, mulai pentingnya merawat/memelihara lukisan, penyebab kerusakan, hingga solusi melalui tindakan konservasi preventif yang dapat dilakukan, akan dibahas dalam acara Bicara Rupa dengan tajuk “Tantangan Baru Memelihara Koleksi Lukisan”.
Acara yang berlangsung pada Selasa, 6 Oktober 2020 via Zoom Webinar dan Facebook live Galeri Nasional Indonesia menghadirkan Pustanto (Kepala Galeri Nasional Indonesia), dan dua Konservator Galeri Nasional Indonesia yaitu Jarot Mahendra dan Iwa Akhmad Surnawi.
Pustanto berharap acara ini dapat menjadi media edukasi baik bagi perorangan yang baru memiliki lukisan, atau perorangan yang telah menjadi kolektor, maupun lembaga yang memiliki koleksi lukisan seperti galeri atau museum.
Selain itu, acara ini diharapkan menjadi media untuk berbagi pengetahuan, informasi, serta pengalaman terkait pentingnya perawatan/pemeliharaan lukisan. Publik terutama yang memiliki koleksi lukisan diharapkan dapat semakin mencintai karya seni khususnya lukisan, sekaligus turut menjaga kelestarian karya seni rupa. (rls)