Refleksi Hari Sumpah Pemuda 2020
Oleh: Agus Hiplunudin
Hari ini 28 Oktober bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda. Pemuda merupakan penggerak roda perubahan. Dialektika sejarah bangsa Indonesia tidak akan terlepas dari kiprah para pemuda. Dari mulai pergerakan pembentukan negara bangsa yang tersimbolisasi melalui Sumpah Pemuda.
Pergerakan kemerdekaan pada masa revolusi Indonesia yang tersimbolisasi melalui pembacaan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia, hingga gerakan reformasi yang tersimbolisasi lengsernya Orde Baru—kesemuanya merupakan hasil jerih payah kaum muda.
Begitu pula terkait Calon DOB (Daerah Otonomi Baru) Cilangkahan perwujudannya memerlukan kiprah kaum muda hal itu sudah terwakili dengan adanya organisasi bernama Bakor PKC (Badan Koordinasi Pembentukan Kabupaten Cilangkahan) mereka yang tergabung dalam Bakor PKC merupakan kumpulan orang-orang yang mewarisi kejiwa mudaan.
Perjuangan pemekaran DOB Cilangkahan dari kabupaten induknya yakni Lebak mengalami dialektika hingga diberlakukannya moratorium oleh Presiden Joko Widodo sejak tahun 2014 silam. Namun, semangat perjuangan tersebut terus menyala khususnya pada kalangan kaum muda Cilangkahan dan mereka menamai dirinya BBC (Barisan Bersatu untuk Cilangkahan).
Hal itu tercermin ketika BBC mengadakan Webinar Nasional dengan tema; “Urgensi DOB Cilangkahan dalam Bayang Moratorium” acara tersebut dihadiri secara langsung oleh Wakil Bupati Lebak, Haji Ade Sumardi.
Pada kesempatan lain penulis menjadi narasumber pada acara Webinar yang diadakan PERMAHI Banten dengan tema; “Tinjauan Yuridis dan Historis tentang Daerah Otonomi Baru Cilangkahan, Cibaliung dan Caringin”.
Adapun salah satu narasumbernya yakni Ade Hidayat wakil rakyat asal kawasan Cilangkahan, menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi III DPRD Provinsi Banten. Adapun yang menarik bagi penulis mengenai pernyataan kedua tokoh selatan tersebut yaitu Ade Hidayat dan Ade Sumardi.
Saya mulai dari Ade Hidayat, dalam Webinar PERMAHI Banten yang diselenggarakan Jumat (16/10) ia mengemukakan bahwa pemekaran daerah Cilangkahan merupakan kehendak masyarakat Lebak Selatan, mereka menginginkan pemerataan pembangunan, kemudahan akses pelayanan publik dan pelayanan kesehatan.
Dalam hal ini Ade Hidayat juga mengemukakan bahwa harus ada dukungan yang kongkrit untuk pembentukan DOB Cilangkahan dari pemerintahan kabupaten Induk dalam hal ini yakni Kabupaten Lebak, dari mulai pengadaan tanah untuk calon pusat pemerintahan hingga pendanaan penyelanggaraan pemerintah lainnya.
Beranjak pada pernyataan Wakil Bupati Lebak yaitu Ade Sumardi ketika menghadiri acara Webinar BBC pada Selasa (20/10), ia juga mengemukakan bahwasanya pemekaran DOB Cilangkahan merupakan suatu kebutuhan dan itu menjadi suatu keharusan, dalam konteks ini secara gamlang Ade Sumardi mendukung pemekaran daerah DOB Cilangkahan.
Dari pernyataan kedua tokoh masyarakat tersebut, mereka mendukung pemekaran daerah DOB Cilangkahan. Mereka pun sangat mengapresiasi perjuangan para kaum muda, sebab mereka sadar bahwa kekuatan kaum muda merupakan kekuatan yang amat besar bagi untuk perubahan. (*)
)* Penulis adalah Akademisi STIA Banten dan Aktivis BBC