Menu

Mode Gelap
Kemeriahan Puncak Dies Natalis UPG ke-3, Dihadiri Artis hingga Pejabat Daerah  Politikus Gerindra Desmond J Mahesa Meninggal Dunia MK Tetapkan Pemilu 2024 Pakai Sistem Proporsional Terbuka, Waspadai Politik Uang  Pembangunan Tahap II Masjid Agung Ats Tsauroh Ditarget Rampung 2023 Capres Ganjar Pranowo Safari Politik di Banten

Nasional · 14 Apr 2022 21:26 WIB ·

Prospek Agenda Reformasi : Amandemen UUD 1945 di Indonesia dalam Bidang Politik dan Ekonomi Ditinjau Berdasarkan Historis


 Prospek Agenda Reformasi : Amandemen UUD 1945 di Indonesia dalam Bidang Politik dan Ekonomi Ditinjau Berdasarkan Historis Perbesar

Oleh : Wiji Dila Lestari

Secara historis Reformasi merupakan bagian dari perjalanan bangsa Indonesia dalam mengembalikan serta mewujudkan cita-cita proklamasi berdasarkan Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.

Reformasi dapat tercipta karena adanya keinginan pembaharuan diberbagai bidang seperti politik, sosial ekonomi, serta kebebasan dalam menyuarakan aspirasi tanpa takut adanya todongan oleh penguasa.

Sehingga reformasi memiliki cita-cita untuk mewujudkan masyarakat yang madani serta diharapkan mampu memberikan sebuah perubahan, bersifat kolektif, dan bercorak pembaharuan demi mewujudkan cita-cita dari Proklamasi Indonesia.

BACA JUGA : Oligarki dan Koalisi Partai Mayoritas Tunggal

Munculnya gerakan Reformasi ini bermula dari kondisi Indonesia yang pada saat itu sedang dilanda krisis moneter yang kemudian berdampak pada krisis ekonomi, krisis politik, serta krisis sosial sehingga menyebabkan demonstrasi besar-besaran yang dilakukan oleh mahasiswa mewakili seluruh masyarakat Indonesia.

Dimana dalam demonstrasi mahasiswa menyampaikan aspirasi dengan memaparkan berbagai kelemahan dan penyelewengan elit birokrasi orde baru serta adanya monopoli sumber daya alam yang ada di Indonesia.

Orde baru telah berdiri di Indonesia selama 32 tahun pada masa pemerintahan Soeharto pada tahun 1998,  yang kemudian berakhir ketika terjadinya demonstrasi yang menuntut untuk diadilinya Presiden Soeharto untuk turun dari jabatan, karena pada asa pemerintahannya dianggap gagal dalam memberikan kemakmuran kemudian mengakibatkan terjadinya krisis moneter dalam berbagai bidang sehingga dikehendakinya adanya gerakan reformasi ini yang diharapkan mampu untuk memperbaiki tatanan negara.

BACA JUGA   Seperti Kebelet Ganti Gubernur Banten
Artikel ini telah dibaca 22 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Menstabilkan Harga Beras Ditengah Tingginya Inflasi

4 Oktober 2023 - 10:34 WIB

Rajut Potensi Pemuda Islam dan Ekonomi Syariah, Arief Rosyid Roadshow ke Pesantren di Jawa Timur

2 Oktober 2023 - 15:16 WIB

Mencegah Radikalisme dan Perpecahan Masyarakat Menjelang Pemilu 2024

30 September 2023 - 16:35 WIB

Jelang Pemilu 2024, ASN Diimbau Jaga Netralitas dan Bijak Bermedsos

29 September 2023 - 12:51 WIB

Pendekatan Persuasif Kepada Masyarakat Terdampak Rempang Eco-City

29 September 2023 - 12:48 WIB

Memprioritaskan Pembangunan Infrastruktur di Papua

27 September 2023 - 21:05 WIB

Trending di Opini