Oleh : Deka Prawira
Bantuan langsung tunai (BLT) khusus untuk UMKM mulai disalurkan oleh pemerintah. Para pebisnis kecil dan menengah menyambut baik Bansos ini , sehingga diharapkan dapat menjaga kelangsungan bisnis dan kehidupan mereka.
Apa saja dampak dari pandemi Covid-19? Selain banyak yang sakit, situasi buruk ini juga membuat para penguasaha oleng, terutama pebisnis kecil dan menengah. Pemilik bisnis UMKM merasakan akibat yang paling parah karena daya beli masyarakat menurun, sedangkan mereka tidak punya sumber penghasilan lain, sehingga harus tambal sulam untuk bertahan hidup selama pandemi.
Pemerintah paham bahwa pebisnis UMKM juga butuh bantuan. Mereka berhak mendapatkan bantuan langsung tunai sebesar 1,2 juta rupiah. Presiden Jokowi menjelaskan bahwa BLT akan disalurkan mulai hari jum’at tanggal 30 juli 2021. Bahkan beliau sendiri yang memberikan bantuan kepada beberapa pedagang di halaman Istana Merdeka.
Presiden Jokowi menambahkan, total yang diberikan pemerintah untuk bantuan kepada UMKM sebesar 15,3 triiun rupiah, dan akan disalurkan ke 12,8 pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah. Bantuan ini diharap untuk mendorong perekonomian, dan diberikan via bank BUMN dan pengecekannya bisa via online.
Mengapa ada bantuan untuk mendorong perekonomian? Penyebabnya karena saat pandemi, daya beli masyarakat menurun drastis, karena mereka lebih mengutamakan untuk membeli stok kebutuhan pokok. Ada pula yang memang mengurangi belanja karena gajinya dipotong oleh perusahaan, sehingga benar-benar berhemat.
Padahal hal ini berbahaya karena jika daya beli masyarakat menurun, maka roda perekonomian akan berjalan dengan lambat. Hal ini akan berefek negatif pada kondisi finansial negara dan bisa berujung krisis ekonomi jilid 2, seperti pada tahun 1998 lalu.
Jika ada bantuan tunai dari pemerintah maka diharap uang tersebut dibelanjakan, bukannya ditabung semuanya. Justru dengan berbelanja akan menyelamatkan perekonomian negara, karena daya beli yang naik akan menggulirkan roda perekonomian dengan cepat. Oleh karena itu para pemilik bisnis UMKM diharap untuk langsung shopping dengan uang 1,2 juta yang diberi oleh pemerintah tersebut.
Bantuan dari pemerintah untuk UMKM sangat berharga karena mereka sangat terdampak oleh pandemi. Ketika daya beli masyarakat menurun maka otomatis tokonya sepi. Padahal ini satu-satunya pekerjaan mereka, dan tidak ada alternatif lain. Kalaupun membuka bisnis lain juga tidak bisa otomatis ramai karena berdagang tentu butuh proses, dan ada resikonya juga.
Para pebisnis UMKM bersyukur ketika ada uang 1,2 juta yang masuk ke rekening mereka, akan bisa melanjutkan hidup tanpa harus berhutang. Mereka bisa menggunakannya untuk membeli sembako dan kebutuhan lain. Uang ini juga bisa digunakan untuk membayar tagihan air, SPP, dll. Sehingga mereka bisa survive walau di tengah pandemi.
Mengapa pemilik bisnis UMKM yang mendapatkan bantuan dari pemerintah? Jangan ada yang sinis dulu, karena faktanya tidak semua pedagang itu kaya-raya. Malah pebisnis UMKM termasuk yang kelas teri, sehingga memang butuh bantuan dari pemerintah. Saat pandemi semua sektor keok, termasuk para pedagang cilik.
Pebisnis UMKM memang layak mendapatkan bantuan dari pemerintah karena mereka merupakan tulang punggung perekonomian negara. Penyebabnya karena 90% perdagangan dilakukan oleh usaha kecil dan menengah. Sehingga diharap ketika UMKM dalam keadaan sehat, akan berdampak positif bagi kondisi finansial negara.
Bantuan sebesar 1,2 juta rupiah bagi pebisnis UMKM sudah mulai disalurkan. Mereka bisa mengeceknya via website dan mencairkannya di sebuah bank BUMN. BLT ini diharap bisa menyelamatkan UMKM, agar tidak terpuruk dalam jurang kehancuran.
)* Penulis adalah Pengamat Ekonomi Kerakyatan