Menu

Mode Gelap
Pasangan Andra dan Dimyati Daftar ke KPU Banten Syafrudin-Heriyanto Daftar Ke KPU Kota Serang  Pasangan Ratu Zakiyah-Najib Resmi Daftar Ke KPU Kabupaten Serang  Pasangan Airin dan Ade Sumardi Daftar Pertama Ke KPU Banten Budi-Agis Resmi Daftar Ke KPU Kota Serang 

Ekonomi · 14 Jan 2022 04:56 WIB ·

Pengendalian Covid-19 untuk Pemulihan Ekonomi Nasional


 Pengendalian Covid-19 untuk Pemulihan Ekonomi Nasional Perbesar

Oleh : Abdul Kadir

Pemerintah melaksanakan berbagai cara dalam pengendalian Covid-19, mulai dari Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berlevel, karantina, hingga pemerataan vaksin. Masyarakat pun mendukung berbagai upaya yang tengah dilakukan oleh pemerintah demi pemulihan ekonomi nasional.

Mewabahnya pandemi Covid-19 memang meluluhlantakkan beragam sektor. Baik dari kesehatan sendiri, hingga sektor ekonomi. Setidaknya, mulai dari masyarakat kalangan atas hingga lapisan bawah ikut tergempur dampaknya. Bahkan, kondisi ekonomi sempat terpuruk hingga mati suri.

Kurang lebih dua tahun, Indonesia bergelut dengan varian virus bernama Covid-19. Angka ekspansi Corona yang sebelumnya hanya beberapa kasus saja, ternyata begitu cepat merebak. Banyak orang-orang yang terpapar hingga fasilitas kesehatan penuh dan kekurangan tenaga medis.

Belum lagi lonjakan angka yang terus naik di berbagai wilayah di Indonesia. Namun, respon pemerintah dianggap cukup baik. Penutupan-penutupan pintu masuk seperti bandara, hingga moda transportasi lainnya segera dilakukan. Adanya pemberlakuan karantina sesaat setelah seseorang dinyatakan positif juga terus jadi prioritas.

Penambahan armada kesehatan, dosis obat hingga penyediaan ruang perawatan tambahan juga diupayakan. Dampaknya meluas hingga ke sistem ekonomi. Sektor pariwisata mandek hingga pendapatan negara berkurang. UMKM hingga perusahaan besar banyak yang bangkrut dan gulung tikar..

Akhirnya pemerintah berinisiatif memberikan stimulus dana. Adanya stimulus ini dinilai mampu mengganjal kesulitan yang dialami masyarakat Indonesia. Hingga upaya yang kini makin diprioritaskan ialah pemberian vaksin demi terbentuknya herd immunity.

Bersyukur, upaya vaksin ini menunjukkan hasil yang signifikan. Adanya penurunan angka penyebaran Covid-19 membuat masyarakat mulai menata kembali hidup. Terlebih pemberlakuan PPKM berlevel ikut menyumbang keberhasilan yang nyata. Kabar baiknya ialah, Covid-19 yang terkendali diprediksi membuat ekonomi Indonesia bakal tembus di angka 5 persen tahun 2022.

BACA JUGA   Kebijakan Pemerintah Atasi Covid-19

Menurut Lembaga Riset ekonomi Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Indonesia menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2022 bakal meningkat dengan capaian antara 4 hingga 5 persen. Proyeksi ini diklaim memang lebih rendah ketimbang proyeksi pemerintah. Namun, masih lebih baik dari pada penasaran proyeksi sebesar 3,6 sampai 4 persen tahun 2021.

Mohammad Faisal yang menjabat sebagai Direktur Eksekutif CORE, mengaminkan hal tersebut. Dirinya menilai jika tahun 2022 pertumbuhan ekonomi yang membaik dipengaruhi oleh beberapa hal. Utamanya ialah upaya pengendalian Covid-19 yang bagus. Kendati adanya varian baru yang dianggap masih mengkhawatirkan.

Ia juga memaparkan jika pengendalian yang baik ini mampu membuat mobilitas dalam kondisi recovery atau pulih. Mobilitas yang pulih tentunya membuat industri hingga kegiatan ekonomi mampu bertahan. Khususnya jika RI tidak mengulang peristiwa darurat terkait Covid-19, ketika varian Delta mereka sekitar pertengahan tahun 2021.

Faktor lain yang turut mempengaruhi pelemahan ekonomi tahun 2022 mendatang ialah Isu BBM. Dimana pemerintah berencana menghapus bahan bakar jenis pertalite juga premium. Kemungkinan lain yang bisa mempengaruhi pertumbuhan ekonomi ialah harga LPG, kelistrikan hingga Iuran BPJS kesehatan ikut melonjak.

Faisal menambahkan jika kenaikan harga dapat berpotensi menggerus daya beli warga. Yang dinilai masih mendominasi PDB RI. Sebab, konsumsi rumah tangga tetaplah dinilai yang paling besar. Sejalan dengan hal tersebut, angka inflasi diproyeksikan bakal melejit.

Terlebih, jika kenaikan harga dilakukan secara berbarengan. Prediksi Faisal ini ialah, inflasi akan berasa dua kali lipat ketika harga naik terlaksana serempak. Idealnya, jika inflasi naik dua kali lipat namun tidak diiringi dengan pendapatan yang seimbang, otomatis daya beli masyarakat ikut anjlok. Belum lagi adanya arahan defisit fiskal secara ketat di tahun mendatang.

BACA JUGA   Menelaah Pernyataan Ade Hidayat dan Ade Sumardi Terkait Pemekaran DOB Cilangkahan

Kendati beragam tantangan datang silih berganti. Tentu yang menjadi fokus saat ini ialah pulihnya keadaan masyarakat yang paling utama. Sebab, kondisi yang makin pulih akan ikut meningkatkan keadaan ekonomi nasional.

Asumsinya ialah, sektor-sektor yang sebelumnya sempat mati suri perlahan terbuka kembali. Aktivitas ekonomi berjalan bertahap seiring upaya pengendalian pemerintah atas Covid-19. Adanya peningkatan aktivitas inilah yang nantinya mampu mendongkrak stabilnya pendapatan masyarakat. Sehingga, sedikit banyak daya beli masyarakat kembali pada tempatnya.

Maka dari itu, seluruh upaya yang telah dilakukan pemerintah setidaknya dalam dua tahun terakhir hendaknya didukung penuh. Sebab, dukungan dan kolaborasi yang apik dari masyarakat dan pemerintah mampu mewujudkan perbaikan ekonomi lebih cepat. Apalagi, jika menilik capaian-capaian selama 2021 yang masih menunjukkan harapan. Kini, saatnya terus maju dan bangkit ikut mensukseskan upaya pengendalian Covid-19 oleh pemerintah, terlebih dengan Omicron yang masih meresahkan. (*)

)* Penulis adalah Kontributor Lingkar Pers dan Mahasiswa Cikini

Artikel ini telah dibaca 8 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

DLH Banten Targetkan 5 Juta Penanaman Bibit dan Rehabilitasi Lahan

5 September 2024 - 18:15 WIB

Bangun Kesadaran Pajak melalui Pajak Bertutur

9 Agustus 2024 - 10:06 WIB

DPUPR Banten Perbaiki Jalan di Ruas Pakupatan-Palima

19 Juni 2024 - 13:48 WIB

UNIPI dan Universitas Banten Teken Perjanjian Pendirian Tax Center

9 Juni 2024 - 10:18 WIB

Lima Manfaat Thinner Cat

1 Juni 2024 - 08:03 WIB

6 Tips Cara Memilih Rumah Bersubsidi

28 Mei 2024 - 17:00 WIB

Trending di Ekonomi