Oleh : Deka Prawira
IKN (Ibu Kota Negara) Indonesia yang baru, yang diberi nama ‘Nusantara’ masih dalam proses pembangunan. Seluruh masyarakat, terutama warga Kalimantan, menanti peresmiannya karena dengan keberadaan IKN di Kalimantan maka dapat menekan kesenjangan ekonomi dan menaikkan kondisi finansial warganya.
Indonesia sudah merdeka selama 77 tahun tetapi masih ada PR yang wajib diselesaikan, agar ada pemerataan kesejahteraan di seluruh negeri. Pembangunan yang masif memang dimulai sejak era Orde Baru, sistem yang diterapkan adalah sentralisasi, dimana Pulau Jawa masih menjadi pusat ekonomi Indonesia. Padahal ada banyak potensi ekonomi di pulau lain, termasuk Kalimantan.
Setelah desentralisasi dimulai di masa reformasi dan semangatnya dilanjutkan oleh pemerintahan Presiden Jokowi, maka pemerintah membangun Indonesia dengan semangat dan menekankan pada pemerataan ekonomi. Salah satu caranya adalah dengan memindahkan ibu kota dari Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta ke Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Dengan pemindahan ini maka diharapkan kehidupan masyarakat Kalimantan akan lebih baik.
Febrio Nathan Kacaribu, Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, menyatakan bahwa pembangunan IKN menjadi solusi untuk pemerataan pembangunan nasional. Hal ini sesuai dengan komitmen pemerintah untuk terus menurunkan tingkat kesejahteraan ekonomi. Baik antar kelompok pendapatan maupun antar wilayah.
Febrio melanjutkan, selama ini pertumbuhan ekonomi hanya di Pulau Jawa dan Sumatera. Menurut data pemerintah, sejak tahun 1983 hingga 2018, pertumbuhan ekonomi di 2 pulau tersebut mencapai 80% dari pertumbuhan ekonomi nasional. IKN akan jadi akselerasi pertumbuhan ekonomi dan percepatan kesejahteraan di sekitar IKN.
Sementara itu, Kalimantan dipilih sebagai lokasi IKN karena minim bencana dan memiliki sumber daya alam serta pasokan air yang mencukupi. Juga terdapat aksesbilitas ke lokasi kota yang sedang berkembang. Pemerintah tidak asal memilih lokasi IKN karena harus memenuhi banyak persyaratan. Apalagi pemindahan IKN ke Kalimantan memenuhi keinginan Bung Karno, yang memang ingin agar ibu kota ada di Kalimantan supaya berada di tengah Indonesia.
Pembangunan IKN di Kalimantan akan menekan kesenjangan ekonomi karena nantinya akan ada pertumbuhan yang pesat di Kalimantan. Baik di bidang bisnis, ekonomi, pariwisata, edukasi, dll. Semua akan bertumbuh dan mengakibatkan naiknya kesejahteraan masyarakat di Kalimantan, khususnya Kalimantan Timur.
IKN memang belum berdiri tetapi dalam proses pembangunannya saja sudah ramai. Dalam artian, banyak sekali lapangan pekerjaan yang ada di Kalimantan Timur berkat pembangunan tersebut. Misalnya untuk posisi pekerja proyek, tenaga ahli sipil, dll.
Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor pernah menyatakan bahwa ada prioritas bagi para warga Kalimantan dalam pembangunan IKN. Mereka akan dilibatkan dan otomatis mendapatkan pemasukan yang cukup besar.
Dijamin, warga asli Kalimantan tidak hanya jadi penonton, tetapi ikut andil dalam mega proyek pembangunan IKN dan merasa bangga karena menjadi bagian dari sejarah pemindahan IKN dari Jakarta ke Kalimantan Timur.
Selain itu, warga Penajam Paser Utara yang tidak terlibat dalam proyek pembangunan IKN juga masih kecipratan rezeki. Mereka bisa berjualan makanan yang pasti dibutuhkan oleh para pekerja proyek IKN. Mereka juga menyediakan kamar-kamar kos bagi pekerja yang bermukim di luar Penajam Paser Utara.
Kesenjangan ekonomi akan terhapuskan jika IKN sudah resmi berdiri. Jika dulu 59,03% PDB (Produk Domestik Bruto) Indonesia ada di Jawa, sementara di Kalimantan hanya 8%, maka diprediksi akan meningkat. PDB Kalimantan bisa sama, bahkan melebihi Pulau Jawa.
Penghapusan kesenjangan ekonomi terjadi karena jika ada IKN Nusantara maka otomatis dibangun juga fasilitas-fasilitasnya. Misalnya gedung olahraga berkelas internasional. Di gedung tersebut akan diramaikan dengan berbagai pertandingan olahraga dan membuat banyak sponsor muncul, sehingga perekonomian di Kalimantan, khususnya Penajam Paser Utara, akan lebih dinamis.
Fasilitas yang akan dibangun jika ada IKN Nusantara adalah sekolah-sekolah dengan gedung dan fasilitas yang representatif, seperti perpustakaan dan internet gratis. Para guru juga minimal S1 dan memiliki semangat mengajar yang tinggi. Nantinya para murid akan lebih semangat belajar dan mereka bisa menuntut limu sampai SMA dan melanjutkannya ke perguruan tinggi.
Jika masyarakat di Kalimantan, khususnya Kalimantan Timur, bisa sekolah tinggi (berkat fasilitas dari pemerintah) maka mereka akan punya kehidupan yang lebih baik. Penyebabnya karena dengan pendidikan, mereka bisa melamar kerja dan digaji minimal UMR. Mereka juga dididik agar lebih cerdas dan kreatif, lalu jadi wirausahawan muda yang semangat dalam berdagang. Kesenjangan ekonomi pun terhapuskan.
Pembangunan IKN Nusantara di Kalimantan bisa menekan kesenjangan ekonomi antara Pulau Jawa dengan Pulau Kalimantan. Di Kalimantan akan dibangun berbagai fasilitas yang akan memudahkan kehidupan masyarakat sekaligus memperbaiki kondisi finansial mereka. Tidak ada perbedaan besar antara Jawa dan Kalimantan. (*)
)* Penulis adalah kontributor Lingkar Pers dan Mahasiswa Cikini