Oleh : Deka Prawira
Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara mendorong peningkatan investasi. Dengan adanya peningkatan investasi tersebut, pembangunan IKN diharapkan dapat selesai sesuai jadwal yang telah ditentukan.
Indonesia membuat sejarah baru dengan memindahkan ibu kota dari DKI Jakarta ke Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. IKN yang diberi nama ‘Nusantara’ sangat strategis karena berada di tengah-tengah Indonesia. Nusantara digadang-gadang akan menjadi kota yang ultra modern dan kebanggaan Indonesia, karena desainnya tak hanya estetis tetapi juga ramah lingkungan.
Dalam mengembangkan ibu kota negara, pemerintah bekerja keras untuk mewujudkannya. Proyek pembangunan harus disusun dengan matang karena ini merupakan sebuah proyek raksasa dan wajib dilakukan dengan seksama. Pun investor diperbolehkan untuk mendukung pembangunan IKN karena mereka dilindungi oleh pemerintah.
Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa menyatakan bahwa banyak investor ingin bergabung dalam proyek pembangunan IKN. Oleh karena itu, masterplannya akan terus disempurnakan.
Dalam artian, IKN akan mendorong peningkatan investasi di Indonesia. Kotanya belum jadi tetapi investornya sudah mengantre untuk ikut andil dalam pembangunannya. IKN menjadi masa depan Indonesia dan jadi kota impian, yang modern dan serba digital. Amat wajar jika para investor ingin masuk ke proyek IKN karena dijamin menguntungkan.
Para investor amat tertarik untuk menanamkan modal karena di Borneo memang memiliki banyak potensi, dari sumber daya alam, bahan tambang, sampai sumber daya manusia. Potensi ini yang akan diolah dan jadi unggulan. Masyarakat asli Kalimantan juga akan dilibatkan agar pembangunan IKN dapat sesuai seperti yang sudah diharapkan.
Dalam membangun IKN, semua pihak diharapkan dapat bekerja sama dan membantu mewujudkan ibu kota yang canggih dan dinamis. Meski IKN belum resmi berdiri dan dalam tahap awal pembangunan, tetapi para investor percaya bahwa masa depan Indonesia ada di Kalimantan, khususnya Penajam Paser Utara.
Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan bahwa pengembangan IKN akan mendorong pula investasi. Jika ada investasi maka akan berdampak positif pada ekonomi Indonesia. Sektor investasi akan mendorong perekonomian sebesar 5,3 hingga 5,9 persen.
Para investor akan mau berinvestasi di IKN karena di Kalimantan sudah dilengkapi dengan infrastruktur dan itu memang syarat mereka sebelum menanamkan modal. Pemerintah sejak beberapa tahun lalu memang menggalakkan proyek strategis nasional, tak hanya di Jawa tetapi di seluruh Indonesia. Jika di Kalimantan ada infrastruktur maka makin meyakinkan para investor.
Jika ada investasi maka bisa mendorong perekonomian karena jika mereka masuk ke Indonesia, akan ada banyak proyek kerja sama. Apalagi jika diadakan di IKN yang ada di Kalimantan. Proyek-proyek itu akan menarik banyak calon pekerja dan menghapus pengangguran. Jika banyak yang bekerja maka banyak pula yang mendapatkan gaji, sehingga daya beli masyarakat meningkat dan mendorong perekonomian Indonesia.
Atas dasar tersebut, sebagai warga negara yang baik maka masyarakat wajib mendukung investor-investor yang masuk di Indonesia. Keberadaan investor bukan untuk menimbulkan dampak negatif. Melainkan, mereka adalah pihak yang ingin bekerja sama dan mengambangkan bisnis, serta bersama-sama membangun IKN sesempurna mungkin.
Pembangunan IKN Nusantara yang semakin masif membuat para investor makin yakin untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Dengan masuknya investor ke berbagai proyek IKN pembangunan dapat berjalan sesuai jadwal dan penyerapan tenaga kerja akan semakin banyak. (*)
*) Penulis adalah kontributor Pertiwi Insitute