Oleh : Anggis Gusliyanti
Pandemi Covid-19 adalah peristiwa penyakit virus yang di rasakan seluruh dunia. Virus corona jenis baru yang diberi nama SARS-CoV-2, pertama kali di deteksi di kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok.
Virus SARS-CoV-2 diduga menyebar di antara orang-orang melalui percikan pernapasan yang dihasilkan selama batuk. Selain itu, virus dapat menyebar akibat menyetuh permukaan benda yang terkontaminasi dan kemudian menyentuh wajah dan penyebaran virus ini terjadi bisa dengan tanpa gejala.
Di Indonesia merupakan salah satu Negara yang terkena virus SARS-CoV-2. Kasus positif covid-19 di Indonesia pertama kali dideteksi pada tanggal 2 maret 2020, ketika 2 orang terkonfirmasi tertular dari seorang warga Negara Jepang. Sampai tanggal 25 desember 2020, Indonesia telah melaporkan 700.097 kasus positif covid-19 menepati peringkat pertama terbanyak di Asia Tenggara.
Dalam hal angka kematian, Indonesia menempati peringkat ketiga terbanyak di Asia dengan 20.847 kematian. Dan 570.304 orang telah sembuh, menyisakan 108.946 kasus yang sedang dirawat.
Karena covid-19 kegiatan pembelajaran berubah yang biasanya bertatap muka secara langsung menjadi daring. Pembelajaran daring adalah pembelajaran yang dilakukan tanpa tatap muka, tetapi melalui platform yang telah tersedia.
Selama pelaksanaan pembelajaran daring peserta didik memiliki keleluasaaan waktu utnuk belajar. Peserta didik juga dapat berinteraksi dengan guru pada waktu yang bersamaan, seperti menggunakan video call atau live chat.
Belajar secara daring tentu memiliki tantangannya sendiri. Perserta didik tidak hanya membutuhkan suasana dirumah yang mendukung untuk belajar, tetapi juga koneksi internet yang memadai. Namun, proses pembelajaran yang efektif juga tak kalah penting.
Sistem pembelajaran daring mau tidak mau harus tetap dilakukan ditengah pandemi covid-19. Sebab, tidak mungkin peserta didik dibiarkan libur panjang hingga virus corona pergi.
Dan kita tidak tau kapan virus corona ini hilang dari permukaan bumi. Dalam pembelajaran daring banyak sekali kesulita yang dihadapi peserta didik salah satunya adalah jaringan internet yang harus stabil.
Pembelajaran daring dengan mata pelajaran IPS bisa dengan platform zoom/google meet .dengan guru melakukan penjelasan seperti selayaknya kondisi dalam kelas tatap muka langsung.
Guru juga dapat berinteraksi dengana perserta didik, bisa dengan berbicara, live chat dan melihat perserta didiknya. Pembelajaran secara daring selayaknya seperti presentasi dikelas, guru menjelaskan menggunakan Power Point, dan juga bisa menampilkan video pembelajarannya.
Menampilkan video pembelajaran bisa membuat peserta didik menjadi tidak boring, dan membuat suasana kelas menjadi stabil seru. Dan menampilkan video pembelajaran bisa seperti sejarah, geografi dan sosiologi. Salah salah contoh sejarah, guru bisa menampilkan video sejarah manusia purba yang dimana peserta didik diharapkan memperhatikan dan dengan metode pembelajaran video dapat diingat oleh peserta didik.
Tingkat kesulitannya adalah sulit mengontrol peserta didik yang serius mengikuti pelajaran dan mana yang tidak, bagi peserta didik yang tinggal di lokasi yang jaringan internetnya kurang baik tentu akan kesulitan untuk mengakses internet dan tidak semua peserta didik memiliki dan mampu mengakses peralatan yang dibutuhkan (komupter, laptop atau handphone) untuk pembelajaran daring.
Sedangkan kelebihannya adalah waktu dan tempat lebih efektif sehingga peserta didik bisa langsung mengikuti proses belajar dirumah, peserta didik tidak hanya bergantung pada guru tapi juga bisa belajar untuk melakukan riset sendiri melalui internet, peserta didik dilatih untuk lebih menguasai tekonologi informasi dan menumbuhkan kesadaran para peserta didik bahwa handphone bisa digunakan untuk hal-hal yang lebih produktif dan mencerdaskan. (*)
*Penulis adalah Mahasiswa Universitas Negeri Semarang