Refleksi Hari Ulang Tahun Republik Indonesia RI ke-75
Oleh: Arip Musthopa, Pendiri Opinia
Meski terdapat perdebatan Indonesia sudah resesi atau belum, faktanya kondisi ekonomi terasa sulit. Kesulitan dirasakan oleh hampir seluruh kalangan, terutama yang kena PHK dan tidak memiliki saving.
Pandemi Covid-19 menjadi dalih mengapa krisis terjadi. Namun, sejauh yang penulis rasakan selaku pebisnis, economic slowdown sudah terasa sejak 2019, sebelum pandemi. Sehingga penyebab krisis (atau sudah resesi, menurut beberapa pengamat), lebih dari sekedar pandemi Covid-19.
Pandemi Covid-19 juga bukan sekedar isu kesehatan (global), melainkan bagian dari episode konflik antara dua raksasa global: Amerika Serikat dan China. Bila ini benar, maka dimensi permasalahan yang di hadapi lebih kompleks. Ekonomi Indonesia berhadapan dengan tiga faktor sekaligus: pandemi Covid-19, kelemahan/kekeliruan struktur ekonomi Indonesia itu sendiri, dan dinamika geopolitik-geoekonomi global.
Meski sulit, pandangan optimistik harus tetap dijaga. Karena selalu ada peluang dibalik krisis/kesulitan. Satu hal penting dari global economic slowdown ini adalah deglobalisasi, dimana setiap negara sibuk dengan urusannya masing-masing.
Oleh karena itu, ini adalah momentum bagi Indonesia melihat lebih ke dalam dirinya sendiri dan menentukan langkah-langkah yang lebih strategis dan mendasar, tanpa perlu khawatir di-complain negara lain. Semua negara dihadapkan pada tantangan survival of the nation yang nyata.