Oleh : Wiji Dila Lestari
Kemajuan teknologi yang tidak dapat diragukan lagi kecanggihannya salah satunya komputer yang semakin mengalami perubahan, hal tersebut karena teknologi yang kian hari kian mengalami kemajuan pesat sehingga dapat memudahkan kehidupan sehari-hari dalam segala bidang, salah satunya dalam bidang pendidikan.
Dimana dalam bidang pendidikan, teknologi komputer dapat dikolaborasikan dengan metode pembelajaran sehingga dapat menciptakan suatu inovasi yang kreatif dalam proses pembelajaran dan mampu meningkatkan pemahaman kepada peserta didik terhadap materi yang disampaikan oleh pendidik.
Salah satu peran penting dari adanya teknologi sebagai media pembelajaran terutama di era milenial saat ini yakni tidak mengharuskan peserta didik dan guru bertemu dalam ruang dan waktu yang sama, akan tetapi pembelajaran dapat dilaksanakan kapan saja dan dimana saja selama masih ada internet.
Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) sendiri merupakan upaya yang dilakukan untuk membekali para peserta didik dalam memahami, mengkaji, menelaah, menyimpulkan, serta mampu memecahkan masalah-masalah social yang termasuk dalam lingkup kajian IPS itu sendiri.
Untuk mencapai hasil pembelajaran yang optimal dan mampu mendukung terciptanya tujuan nasional pembelajaran, maka untuk itu perlu adanya pengembangan suatu model pembelajaran dengan menggabungkan antara metode pembelajaran dan media pembelajaran IPS yang ideal di Era Milenial saat ini yakni dengan menggunakan media pembelajaran teknologi komputer yang berbasis discovery – inquiry.
Dimana pada era milenial saat ini tidak zamannya lagi guru harus menjelaskan seluruh materi dan siswa hanya mendengarkan akan tetapi dengan adanya media pembelajaran discovery-inquiry menuntut siswa untuk lebih aktif serta mampu berpikir secara kritis, dapat menganalisa dan memperdalam pemahaman peserta didik mengenai IPS.
Inquiry sendiri merupakan media pembelajaran yang dilakukan untuk menemukan dan memahami segala informasi, dimana media tersebut menuntut peserta didik untuk lebih kritis lagi terutama dalam memahami serta memecahkan masalah-masalah social yang ada dalam lingkup kajian IPS secara sistematis, logis, analitik, sehingga mampu memecahkan masalah yang ada melalui kemampuan yang dimilikinya dengan penuh percaya diri.
Bukan hanya dalam mengembangkan pengetahuan intelektual saja akan tetapi dengan adanya inquiry dapat mengembangkan seluruh potensi yang ada pada diri peserta didik salah satunya yakni dengan mengembangkan emosional, mulai dari merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, menganalisis data, dan membuat kesimpulan.
Discovery sendiri merupakan media pembelajaran dimana peserta didik diperkenankan mengekspresikan ide atau gagasan yang dimilikinya dalam mencari dan memahami informasi.
Dengan adanya media pembelajaran discovery sendiri peserta didik dapat mengembangkan kreativitas yang dimiliki tiap individunya dalam menggali dan memahami suatu informasi, bahkan peserta didik mampu menciptakan suatu pengetahuan baru.
Dalam media pembelajaran discovery pendidik hanya menjadi pengawas dan penuntun bagi peserta didik dalam mengembangkan serta menggunakan ide atau gagasan yang dimilikinya untuk memecahkan suatu permasalahan yang ada terutama dalam lingkup IPS.
Di era milenial saat ini diperlukan berbagai inovasi dalam menentukan strategi pembelajaran agar terwujudnya tujuan pendidikan nasional yang optimal, salah satunya dengan menggabungkan metode pembelajaran dan media pembelajaran teknologi berbasis discovery-inquiry, dimana metode pembelajaran tersebut menitik beratkan kepada suatu pemecahan masalah.
Sehingga dengan adanya discovery-inquiry sebagai media pembelajaran yang ideal, bukan hanya menuntut peserta didik berpikir lebih kritis dan memahami segala informasi dengan cermat.
Tetapi peserta didik dapat mengembangkan kreativitas yang ada dengan mengekspresikan ide atau gagasan yang dididapatnya dari proses pembelajaran dengan menuangkannya kedalam pembelajaran IPS dengan mempelajari suatu hal-hal baru, sehingga memungkinkan peserta didik untuk melakukan eksplorasi dengan menggunakan konsep yang dimilikinya dalam menciptakan suatu inovasi penemuan baru.
Selain itu dengan adanya teknologi komputer yang digunakan dalam media pembelajaran akan memudahkan peserta didik dalam mencari referensi sehingga mampu merangsang pemikiran peserta didik agar lebih terbuka serta sebagai presentasi media pembelajaran.
Dengan demikian metode pembelajaran berbasis discovery-inquiry didukung oleh media pembelajaran yang ideal yakni melalui kecanggihan teknologi dapat menciptakan generasi unggul yang mampu berpikir secara kritis bahkan mampu menciptakan suatu inovasi dan penemuan mengenai hal-hal baru.
Untuk memaksimalkan peran dari teknologi komputer sebagai media pembelajaran berbasis discover-inquiry maka diperlukan adanya analisis SWOT untuk meminimalkan kelemahan, mengurangi ancaman, dan membangun peluang-peluang di masa depan serta dapat menjadi menggambarkan situasi kedepannya yang akan dihadapi dengan adanya media pembelajaran tersebut:
1. Kekuatan ( Strength )
Peserta didik akan mampu mengerti konsep-konsep yang dimilikinya serta dapat mengekspresikannya dalam pembelajaran terutama kajian IPS dengan menciptakan penemuan-penemuan baru, mampu membuat peserta didik untuk lebih berpikir secara kritis terutama dalam memahami materi yang ada serta memecahkan masalah-masalah social yang ada dalam kehidupan masyarakat.
Selain itu peserta didik dapat mendapatkan referensi yang lebih luas tidak hanya melalui apa yang disampaikan oleh guru saja kan, akan tetapi peserta didik dapat mendapatkan referensi dalam mengembangkan ide yang dimiliki dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi komputer di era milenial saat ini.
2. Kelemahan (Weakness)
Peserta didik dituntut untuk berani dan siap dalam menuangkan ide atau gagasan yang dimilikinya untuk memecahkan permasalahan yang ada didalam kehidupan social, peserta didik diharapkan dapat menguasai penggunaan teknologi, hal tersebut karena dengan adanya kecanggihan teknologi komputer dapat dijadikan sebagai media presentasi.
Selain itu apabila jumlah atau kuota peserta didik yang banyak dalam satu ruang dengan menggunakan metode discovery-inquiry tersebut dinilai tidak akan efektif.
3. Peluang (Opportunity)
Dengan adanya media pembelajaran dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi yang kemudian digabungkan dengan metode pembelajaran discovery-inquiry, dimana peserta didik yang mahir dalam menggunakan teknologi komputer yang kemudian mampu berpikir kritis serta mampu menemukan hal-hal yang baru dari ide yang dimiliki.
Hal tersebut yang kemudian mampu menciptakan suatu inovasi dengan penemuan baru yakni menyelesaikan masalah social yang terjadi dalam kehidupan masyarakat dengan melalui kecanggihan teknologi yang perkembangannya kian hari makin maju.
4. Ancaman (Threah)
Diperlukan adanya pengawasan yang lebih dari pendidik dalam mengawasi peserta didiknya, hal tersebut karena apabila pengawasan terhadap peserta didik kurang maksimal, maka dikhawatirkan ide atau gagasan yang dimiliki oleh peserta didik dapat disalah gunakan.
Dengan adanya media pembelajaran melalui teknologi computer yang digabungkan dengan metode pembelajaran berbasis discovery-inquiry diharapkan dapat menciptakan SDM yang unggul serta dengan adanya analisis SWOT diharapkan dapat meminimalisir adanya problem yang akan dihadapi kedepannya. (*)
*) Penulis adalah mahasiswa Universitas Negeri Semarang