Menu

Mode Gelap
Lantai Tiga Mapolda Banten Terbakar, Ini Kata Wakapolda  Presiden Prabowo Subianto Lantik Penasehat Khusus, Utusan Khusus dan Staf Khusus Presiden Presiden Prabowo Lantik Wakil Menteri Kabinet Merah Putih Presiden Prabowo Subianto Lantik Menteri Kabinet Merah Putih Prabowo Subaianto-Gibran Rakabuming Raka Resmi Jabat Presiden dan Wakil Presiden RI

Opini · 30 Agu 2020 01:23 WIB ·

Izin Pembukaan Bioskop Kontra Produktif


 Izin Pembukaan Bioskop Kontra Produktif Perbesar

Oleh: Pujiyanto*

Wacana Pemkot Serang memberikan izin membuka bioskop terlalu gegabah. Kontra produktif dengan imbauan pencegahan penyebaran Covid-19 yang selama ini digembor-gemborkan.

Sekali pun Pemkot mengatakan tetap harus dibarengi dengan protokol kesehatan yang ketat. Benarkan akan demikian? Sudahkah Pemkot membuat analisa kajiannya?

Maka, saat kawan-kawan media menanyakan perihal tersebut, saya katakan secara tegas menolaknya. Baik sebagai pribadi maupun sebagai Ketua Komisi II DPRD Kota Serang. Atas dasar apa, Pemkot Serang memberikan izin bioskop?

Jangankan membuka bioskop, soal pembelajaran sekolah tatap muka yang lebih urgent pun, Pemkot Serang belum menyiapkannya secara seksama. Lantas, kenapa tiba-tiba ada pernyataan pemberian izin bioskop. Sebaiknya, Pemkot belajar dari kegabahan sebelumnya.

Saya melihat, wacana membuka bioskop ini tidak memiliki urgensi apa pun. Bahkan, terlalu memaksakan diri jika benar-benar dilaksanakan. Baik atas alasan pemulihan ekonomi, maupun dalih bahwa bioskop menjadi hiburan yang dapat memberi daya imunitas tubuh.

Dalih pertama bahwa pembukaan bioskop menjadi salah satu upaya mendorong pertumbuhan ekonomi juga tidak masuk akal. Kota Serang hanya memiliki satu bioskop. Itu pun tidak memberi efek terlalu signifikan terhadap pendapatan asli daerah (PAD) Kota Serang.

Jika mau melakukan pemulihan ekonomi, apa tidak sebaiknya Kota Serang lebih fokus pada upaya pemulihan sektor lain yang lebih riil. Misalnya, sektor usaha mikro kecil menengah (UMKM). Pemkot melalui dinas terkait dapat melakukan pembinaan, bantuan modal, sampai pelatihan pemasaran, sehingga pandemi ini bisa menjadi titik balik pemulihan ekonomi yang lebih berkelanjutan. Bukan pemulihan ekonomi reaksioner yang justru dapat menimbulkan persoalan lebih besar.

Dalih kedua, bioskop bisa menambah imunitas tubuh juga tak masuk akal. Kalau soal ini, kenapa tidak Pemkot memberikan asupan vitamin, gizi, dan lain-lainnya secara langsung. Jika pun, mau memberikan sarana hiburan bisa saja dengan program lainnya.

BACA JUGA   Jelang Pemilu Serentak 2024, Pj Gubernur Banten Al Muktabar Ajak Pemuda Ansor Jaga Stabilitas Daerah

Misalnya, Pemkot bisa mengadakan perlombaan yang berkaitan dengan aktivitas selama pandemi. Lomba yang bisa membuat masyarakat punya aktivitas positif sekaligus memberikan hiburan. Sebut saja, lomba membuat video tutorial menanam di halaman rumah, video memasak, dan lomba-lomba lain yang menggembirakan lainnya yang memang menumbuhkan produktivitas masyarakat.

Toh, Agustus ini juga bersamaan bulan kemerdekaan Indonesia ke-75 tahun. Selain itu, Agustus juga menjadi bulan hari jadi Kota Serang sendiri. Hari jadi yang tahun ini, genap berusia 13 tahun. Kenapa tidak, ini menjadi momentum untuk membuat lomba-lomba yang memberikan hiburan sekaligus menumbuhkan produktivitas selama pandemi. Saya kira itu tidak sulit dan tidak memerlukan biaya besar. Tapi, masyarakat bisa lebih merasa memiliki Kota Serang sebagai kota yang membahagiakan.

Karena itulah, saya kira Pemkot Serang lebih baik mengeluarkan wacana yang lebih strategis. Wacana yang tidak menimbulkan polemik, tapi yang mampu menggerakan kesadaran warga untuk sama-sama menumbuhkan budaya gotong royong, solidaritas sosial agar kita bisa segera bangkit dari pandemi Covid-19.

Lagi pula, dalam soal pembukaan bioskop ini, pemerintah pusat melalui juru bicara penanganan Covid-19 telah mewanti-wanti. Bahwasannya, pemerintah daerah tidak asal membuka bioskop di tengah pandemi Covid-19. Pemerintah daerah harus berkonsultasi dengan Satgas Covid-19 untuk membuka tempat hiburan tersebut.

Pembukaan bisokop harus step by step untuk melakukannya. Mulai dari prakondisi, timing, prioritas, koordinasi pusat dan daerah. Kemudian ada proses monitoring, dan evaluasi. Yang lebih penting lagi, harus mempertimbangkan kondisi pertumbuhan Covid-19 serta resiko penularannya. Apalagi, Kota Serang sendiri masih berstatus zona orange yang artinya berisiko sedang. Karena, keselamatan nyawa warga lebih berharga dari apa pun.

Sekali lagi saya katakan, izin pembukaan bioskop dalam masa pandemi Covid-19 terlalu grusa-grusu. Bahkan kontra produktif dengan apa yang sudah dilakukan Pemkot Serang sendiri. Daripada melakukan kekonyolan seperti ini, sebaiknya Pemkot Serang melakulan langkah srategis dan riil untuk sama-sama keluar dari jurang pandemi. Semoga.

*Penulis adalah Tokoh Pemuda yang sedang menjalankan amanah sebagai Ketua Komisi II DPRD Kota Serang.

Artikel ini telah dibaca 22 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Mudik Lebaran 2025, ASTRA Infra Terapkan Diskon 20 persen di Tol Tangerang-Merak dan Cikopo-Palimanan

6 Maret 2025 - 18:53 WIB

Kukuhkan Forum CSR, Wakil Wali Kota Serang Ajak Sinergi Tekan Kemiskinan

5 Maret 2025 - 22:03 WIB

Banten di Era Kepemimpinan Andra-Dimyati, GMNI Serang Nilai Wajah Baru, Masalah Lama

5 Maret 2025 - 19:45 WIB

Bertugas Jadi Wali Kota, Budi Rustandi Ziarah ke Makam Sultan Maulana Hasanudin

3 Maret 2025 - 20:48 WIB

Sertijab Wali Kota dan Wakil Wali Kota Serang, Cipayung Plus Kota Serang Sodorkan Enam Tuntutan

1 Maret 2025 - 22:52 WIB

Peringati HPN 2025, 10 Pejabat Diberi Penghargaan sebagai Sahabat Pokja Wartawan Harian dan Elektronik Provinsi Banten

26 Februari 2025 - 21:01 WIB

Trending di News