Sebuah ekspresi kebangsaan tentang Indonesia
Oleh : Akbarudin, S.Sy.,M.E
Historiografi perjalanan sebuah bangsa diseluruh dunia barangkali menempuh sekian banyak peristiwa menakjubkan yang masih kita ingat sampai detik ini. Catatan masa lalu merupakan artefak paling banyak diurai dalam berbagai literatur sejarah perjalanan suatu bangsa. Lembar-lembar manuskrip, teks, jejak peninggalan, dan apapun yang terkait dengan fenomena masa lampau, adalah aset berharga bagi pewarnaan sejarah dunia.
Banyak para ahli sejarah yang masih tekun meneliti tentang apa yang belum terungkap dari sebuah peristiwa atau fenomena masa lalu yang hingga kini masih tetap dipertanyakan oleh kebanyakan orang. Tentu saja, setiap bangsa memiliki keunikan sejarahnya tersendiri.
Tak terkecuali sejarah panjang tentang pendirian negeri Indonesia, sebagai sebuah bangsa yang dikenal memiliki cadangan sumber daya alam yang membentang luas dari sabang sampai marauke. Dengan jumlah pulau 17.504 , 718 bahasa, 1.340 suku bangsa atau etnik, serta memiliki jumlah penduduk sebanyak 269,6 juta jiwa, terdiri dari laki-laki 135,34 juta jiwa dan perempuan sebanyak 134,27 juta jiwa.
Dalam banyak catatan penelitian ilmiah, Indonesia menempati urutan negara terbesar ke-empat didunia, setelah Tiongkok, India, Amerika, dan Indonesia. Hal ini menandakan bahwa negera sekaliber Indonesia telah mampu memberi daya kejut bagi penduduk dunia dengan keanekaragaman yang dimiliki. Semboyan Indonesia adalah ‘Tanah Surga’ menjadi lokomotif baru yang mempengaruhi gestur (wajah) negara – negara lain diseluruh dunia tentang Indonesia.
Mereka tak jarang membentuk perspektif baru soal Indonesia, sebagai salah satu negeri primadona pada berbagai liding sektor, sebut saja misalnya pada sektor pertanian, yang merupakan sektor paling familiar diframing oleh dunia internasional sebagai negara penyumbang lumbung padi yang cukup signifikan.