Menu

Mode Gelap
Kemeriahan Puncak Dies Natalis UPG ke-3, Dihadiri Artis hingga Pejabat Daerah  Politikus Gerindra Desmond J Mahesa Meninggal Dunia MK Tetapkan Pemilu 2024 Pakai Sistem Proporsional Terbuka, Waspadai Politik Uang  Pembangunan Tahap II Masjid Agung Ats Tsauroh Ditarget Rampung 2023 Capres Ganjar Pranowo Safari Politik di Banten

Ekonomi · 12 Apr 2022 18:48 WIB ·

Geopolitik Pangan Konflik Rusia-Ukraina


 Geopolitik Pangan Konflik Rusia-Ukraina Perbesar

Oleh: Khudori

Konflik Rusia-Ukraina yang berlangsung lebih 1,5 bulan tak hanya memicu krisis energi (minyak, gas, dan batu bara), tetapi juga memantik kenaikan harga-harga pangan, terutama gandum, minyak goreng, dan turunannya.

Kedua negara itu memasok sekitar 25% serealia dunia. Khusus untuk gandum, Rusia dan Ukraina memasok 31% kebutuhan gandum dunia: Ukraina sekitar 25% dan Rusia 6%. Ketika keduanya berkonflik, pasokan gandum dunia terguncang. Harga gandum di pasar dunia melonjak 56%, dari sekitar 8 dollar AS menjadi 12,4 dolar AS per gantang (bushel), sejak perang berkecamuk.

Rusia dan Ukraina produsen utama biji bunga matahari dunia: Ukraina memasok 24,7% dan Rusia 21,9%. Ketika keduanya berperang, 46,6% pasokan biji bunga matahari dunia terganggu.

Harga biji bunga matahari memang tidak naik, tapi seretnya kiriman dari Rusia dan Ukraina membuat negara-negara produsen minyak berbasis biji bunga matahari kelimpungan. Pasokan alternatif dari luar Rusia dan Ukraina hampir mustahil.

BACA JUGA : Presiden Jokowi Tegaskan Tahapan Pemilu Mulai Juni 2022

Akhirnya sikap realistis diambil, seperti dilakukan supermarket di Islandia, yang kembali memajang minyak berbasis kelapa sawit. Padahal, negara Eropa itu antiminyak sawit.

Kelangkaan gandum dan biji bunga matahari dan kenaikan drastis harga gandum adalah pukulan berat bagi negara-negara importir.
Ukraina dikenal sebagai “keranjang roti Eropa”.

Bersama Rusia, Ukraina bertanggung jawab atas setidaknya 80% pasokan biji-bijian di Benin dan Kongo di Afrika; Mesir, Qatar, dan Lebanon di Timur Tengah; dan Kazakhstan dan Azerbaijan di Asia Tengah. Negara-negara ini mendadak seperti mendapatkan pukulan hook.

BACA JUGA   Jurnalisme Daster Melorot
Artikel ini telah dibaca 3 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Mewaspadai Demo UU Cipta Kerja Menjadi Panggung Kampanye Elit Buruh 

22 September 2023 - 10:12 WIB

Hindari Polarisasi, Cegah Penyebaran Radikalisme Jelang Pemilu

21 September 2023 - 17:03 WIB

Pentingnya Berkomitmen Mewujudkan Pemilu yang Damai

16 September 2023 - 16:58 WIB

Mempersempit Ruang Gerak Radikalisme Menjelang Pemilu

15 September 2023 - 16:48 WIB

DOB Papua Mewujudkan Penataan Wilayah Lebih Baik

8 September 2023 - 13:13 WIB

Mewujudkan ASEAN Sebagai Motor Perdamaian dan Pusat Pertumbuhan

2 September 2023 - 20:13 WIB

Trending di Opini