Oleh: Usep Mujani
Mengusung azas Islam, Generasi Muda Mathlaul Anwar (Gema MA) yang hadir sejak 25 Januari 1956 silam berkomitmen mengusung Islam Wasathiyah sebagai pedoman organisasi dalam mendakwahkan dan memperjuangkan Islam di Indonesia. Islam Wasathiyah yang menjadi pedoman Gema MA adalah bentuk upaya menjadikan Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam semesta.
Organisasi kepemudaan di bawah naungan ormas Islam Mathlaul Anwar, Gema MA selalu mengedepankan prinsip perjuangan. Gema MA benar-benar telah membuktikan kualitasnya dengan melahirkan banyaknya alumni yang mengisi ruang-ruang penting di republik ini. Gema MA menjadi garda terdepan pemuda Islam dalam menjaga nilai-nilai Islam dan keutuhan NKRI.
Pasca reformasi, Gema MA telah berkontribusi aktif secara signifikan dalam proses pembangunan bangsa yang lebih luas di bidang sosial, politik, hukum, HAM, demokrasi, lingkungan hidup dan lainnya. Karena menghadapi perubahan zaman yang serba cepat dan dinamis, maka reposisi dan reaktualisasi peran Gema MA adalah sebuah keharusan agar eksitensinya tetap dirasakan dalam proses membangun kemajuan bangsa.
Baca Juga : Kiprah Haji Embay Nahkoda PB Math’laul Anwar 2021-2026
Bonus demografi menjadi tantangan sekaligus peluang bagi bangsa Indonesia. Tantangan bagi mereka yang tidak memanfaatkan, peluang bagi mereka yang mampu memaksimalkan. Gema MA harus menjadikan bonus demografi sebagai peluang untuk menjadikan pemuda Islam bangkit menyongsong Indonesia Emas 2045.
Indonesia yang mayoritas penduduknya memeluk agama Islam, memiliki peluang yang sangat strategis guna menyongsong bonus demografi melalui lembaga-lembaga pendidikan Islam, organisasi Islam, dan kelompok Islam lainnya. Gema MA sebagai komponen penting pemuda Islam Indonesia telah terbukti dapat eksis mengikuti arus zaman dari sebelum reformasi zaman pasca reformasi.