Menu

Mode Gelap
Hasil Pengundian KPU Banten, Airin-Ade Nomor Urut Satu, Andra-Dimyati Nomor Urut Dua Nanang Saefudin Dilantik Jadi Pj Wali Kota Serang Bandung Raya Diguncang Gempa Bumi 5.0  Pasangan Andra dan Dimyati Daftar ke KPU Banten Syafrudin-Heriyanto Daftar Ke KPU Kota Serang 

Kesehatan · 19 Sep 2020 07:57 WIB ·

Covid-19 Massif; Bu Tejo Dimana?


 Covid-19 Massif; Bu Tejo Dimana? Perbesar

Oleh : Fauzan Dardiri

Trend penyebaran wabah Corona Virus Desiase 2019 (Covid-19) bertambah. Kian tak terkendali. Virus berukuran 0,1 mikron, bebas bertebaran. Dari satu tubuh, ke tubuh lainnya. Hinggap cepat, seiring aktivitas manusia. Herannya, semua tanpa waspada. 

Aturan turun, mulai dari Presiden, Gubernur, Bupati, Walikota hingga ketua Rukun Tetangga. Satgas pun bergegas. Ajakan menerapkan protokol kesehatan tersebar luas. Sampai muncul di tiap beranda media sosial (medsos).

Tapi, tetap saja. Ajakan itu efektif dua bulan saja. Stay at home. Setelah itu, silahkan ‘anda pun ikut deg-degan’. Alasannya, tentu beragam. Faktor ekonomi hingga ancaman resesi, bahkan melonjaknya angka kemiskinan. 

Tak heran, cluster penyebaran pun bertambah. Perkantoran pemerintah, swasta, pabrik hingga terbaru cluster Pilkada. Dimana, tercatat beberapa calon peserta bahkan penyelenggara dinyatakan positif Covid-19. 

Anjuran pemerintah pun tak seketat dulu. Stay at home. Berubah menjadi Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB). Dimana, semua bebas asal menerapkan 4 M. Memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan. 

Ya, namanya bebas. Semua merasa santai. Seolah tanpa ancaman. Memelihara hewan seperti, kucing saja, kita harus tetap waspada. Ya, siapa enggak tahu jika kucing menggigit? Terlebih, covid-19 wujudnya tak nampak oleh kasat mata.

Melawan kondisi seperti ini, tentu harus dimulai dari tiap individu mengeluarkan kesadaran aktifnya. Kondisi dimana seseorang menitikberatkan inisiatif dan mencari dan dapat menyeleksi stimulus-stimulus yang ada.

Menurut Sigmund Freud, alam sadar adalah satu-satunya bagian yang memiliki kontak langsung dengan realitas. Covid-19 sebagai realitas. Semua individu dituntut memunculkan potensi kesadaran. 

Kesadaran aktif tiap individu ini. Tentu harus menjelma menjadi kesadaran kolektif (bersama). Dimana, melawan Covid-19 menjadi konsensus bersama. Jika tidak. Bukan tidak mungkin, kita semua terpapar ‘positif Covid-19’.

BACA JUGA   Nilai-Nilai Pancasila Menguatkan NKRI

Bu Tejo Dimana? 

Beberapa bulan belakangan. Bu Tejo, tokoh utama dalam film Tilik tahun 2018. Menarik perhatian banyak penggiat medsos, sejak muncul di YouTube 17 Agustus 2020. 

Menariknya, aktor Siti Fauziah pemeran Bu Tejo mampu mengaransemen realitas kehidupan masyarakat kita, dikemas dalam film berdurasi 30 menitan itu. 

Sosok mengetahui banyak informasi, menghipnotis ibu-ibu dalam satu bak mobil. Semua tak bisa mengelak atas ucapan bu Tejo. Bu Tejo mampu menggiring opini berbasis data. Internet salah satu sumbernya. 

Andai saja, dari sisi positifnya. Muncul banyak bu Tejo dalam menghadapi pandemi Covid-19. Tentu, ekpresinya meyakinkan. Tak perlu menunggu ada kasus positif baru, menanti pandemi ini berlalu. 

“Dadi wong ki mbak yo, sing solutip ngono lho,” (Jadi orang tuh ya, yang solutif gitu lho)

)* Penulis adalah Founder Amis Jambu Syndrome

Artikel ini telah dibaca 4 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Labubu, FOMO dan Fenomena Doom Spending

7 Oktober 2024 - 02:06 WIB

Dedikasi dan Passion di Dunia Otomotif; Kisah di Balik Dotmedia

19 September 2024 - 08:02 WIB

Bestie: Berawal dari Negative First Impression

18 September 2024 - 11:47 WIB

Novel Pertama

16 September 2024 - 00:39 WIB

Healthy Friends

15 September 2024 - 08:59 WIB

Lelahnya Jadi Budak FOMO

14 September 2024 - 10:11 WIB

Trending di Kampus