Menu

Mode Gelap
Presiden Prabowo Subianto Lantik Penasehat Khusus, Utusan Khusus dan Staf Khusus Presiden Presiden Prabowo Lantik Wakil Menteri Kabinet Merah Putih Presiden Prabowo Subianto Lantik Menteri Kabinet Merah Putih Prabowo Subaianto-Gibran Rakabuming Raka Resmi Jabat Presiden dan Wakil Presiden RI Hasil Pengundian KPU Banten, Airin-Ade Nomor Urut Satu, Andra-Dimyati Nomor Urut Dua

Kesehatan · 11 Okt 2020 08:12 WIB ·

Angka Kesembuhan Pasien Covid-19 Meningkat


 Angka Kesembuhan Pasien Covid-19 Meningkat Perbesar

Oleh : Ismail

Pasien corona yang sembuh terus meningkat dan ini adalah kabar baik, karena pandemi bisa lekas berakhir. Angka mortalitas juga makin menurun. Hal ini menunjukkan kesigapan pemerintah dalam menangani corona.

Tak terasa kita sudah berada dalam masa pandemi selama lebih dari 6 bulan. Walau shock pada awalnya, namun akhirnya kita mampu beradaptasi dan terbiasa untuk memakai masker ke mana-mana. Kesadaran masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan juga terus meningkat.

Hasil dari aturan pemerintah dan kedisiplinan masyarakat adalah naiknya angka kesembuhan pasien corona. Dari yang awalnya hanya 73%, saat ini jadi 75%. Sedangkan angka mortalitasnya turun jadi hanya 3,77%. Makin banyak pasien yang sembuh dan tingkat penularan corona menurun.

Dokter Reisa Brotoasmoro menyatakan bahwa naiknya angka kesembuhan pasien adalah buah dari program 3T yang dicanangkan pemerintah. Yakni Testing, Tracing, dan Treatment. Testing adalah melakukan rapid test kepada masyarakat di seluruh Indonesia. Tiap hari pemerintah melakukan setidaknya 40.000 tes untuk mengetahui apa ada pasien corona baru.

Tracing adalah program untuk mencari jejak ke mana saja pasien corona pergi dan berkontak dengan orang sehat. Karena mereka saat ini bisa saja berstatus OTG alias orang tanpa gejala. Orang-orang yang pernah berkontak langsung, akan segera diminta melakukan rapid test, sehingga jika ketahuan sakit akan bisa lekas diobati di Rumah Sakit.

Sedangkan treatment adalah pengobatan. Pada awalnya, obat wajib corona adalah chloroquine. Namun ternyata ada pasien yang malah tidak cocok. Saat ini ada kombinasi obat corona yang lebih paten, yakni lopinavir, ritonavir, dan azitromisin. Penelitian kombinas obat itu sangat disokong oleh pemerintah.

Selain memberi obat yang lebih bagus, pemerintah juga menggratiskan biaya pengobatan pasien corona, melalui BPJS. Karena jika tidak ditanggung, pasien harus membayar setidaknya 400 juta rupiah.
Setelah dirawat selama setidaknya 14 hari, maka pasien tidak boleh pulang begitu saja.

BACA JUGA   Sekolah Daring Membawa Petaka?

Ia harus dites swab ulang minimal 2 kali. Jika hasilnya negatif, maka baru diperbolehkan untuk meninggalkan rumah sakit. Pasien juga disarankan isolasi mandiri selama dua minggu, agar benar-benar sembuh dan tidak berpotensi menularkan kepada orang lain.

Para tenaga kesehatan (nakes) juga berperan penting dalam perang melawan corona. Pasien sembuh yang jumlahnya meningkat adalah hasil kerja keras mereka, yang rela berpanas-panasan memakai APD. Serta berani berkontak dengan pasien, walau ada kemungkinan untuk tertular. Pemerintah memberi intensif khusus untuk menghargai nakes.

Selain nakes, maka personil di rumah sakit juga ditambah dengan relawan. Karena untuk mencegah mereka bekerja melebihi shift normal. Dengan adanya relawan maka nakes bisa menghemat tenaga dan tidak memforsir tubuh, sehingga terhindar dari kasus tertular. Relawan juga mulia karena mereka turut menaikkan angka kesembuhan pasien covid.

Langkah pemerintah untuk mengatasi corona tentu harus didukung oleh rakyat. Ketika ada yang disiplin bermasker, maka ada oknum yang bersikukuh tak mau memakainya. Apalagi menganggap corona hanya penyakit konspirasi. Oknum ini yang harus diberantas dan diubah mindset-nya. Masyarakat jangan percaya begitu saja, karena mereka hanya percaya hoax.

Mereka perlu diperlihatkan realita bahwa corona bisa menyerang siapa saja, bahkan presiden Amerika. Sayangnya ada oknum seperti ini yang baru percaya jika ada virus covid-19 saat sudah tertular.

Ketika angka kesembuhan pasien corona terus naik, maka kita perlu lebih berdisiplin dalam menaati protokol kesehatan. Jangan malah melepas masker dan lengah sedikitpun. Ingatlah pepatah lama, mencegah lebih baik daripada mengobati.

)* Penulis adalah mahasiswa IISIP Jakarta

Artikel ini telah dibaca 8 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Tekan Stunting, GKMNU Kota Setang Turun Tangan dalam Program PMT 

4 Desember 2024 - 17:52 WIB

Badan Penerimaan Negara, Asa yang Tertunda?

2 November 2024 - 17:21 WIB

Labubu, FOMO dan Fenomena Doom Spending

7 Oktober 2024 - 02:06 WIB

Dedikasi dan Passion di Dunia Otomotif; Kisah di Balik Dotmedia

19 September 2024 - 08:02 WIB

Bestie: Berawal dari Negative First Impression

18 September 2024 - 11:47 WIB

Novel Pertama

16 September 2024 - 00:39 WIB

Trending di Kampus