Menu

Mode Gelap
Pasangan Andra dan Dimyati Daftar ke KPU Banten Syafrudin-Heriyanto Daftar Ke KPU Kota Serang  Pasangan Ratu Zakiyah-Najib Resmi Daftar Ke KPU Kabupaten Serang  Pasangan Airin dan Ade Sumardi Daftar Pertama Ke KPU Banten Budi-Agis Resmi Daftar Ke KPU Kota Serang 

Hukum & Kriminal · 16 Okt 2021 00:37 WIB ·

Waspada Radikalisme di Tengah Pandemi Covid 19


 Waspada Radikalisme di Tengah Pandemi Covid 19 Perbesar

MUI Kabupaten Bogor Gelar Webinar

TIRTAYASA.ID, BOGOR – Ulama Indonesia (MUI) bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) untuk memberantas paham radikal terorisme di tengah pandemic melalui webinar yang digealr dari wisma dharmais , Kabupaten Bogor dengan tema “Waspada Radikalisme di Tengah Pandemi Covid-19” pada (09/10) kemarin. 

Kepala BNPT Komjen Pol. Boy Rafli Amar dalam paparannya mengatakan, upaya pencegahan dan penanggulangan ekstremisme berbasis kekerasan yang mengarah pada terorisme terus dilakukan karena telah diamanatkan oleh negara melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 7 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme (RAN PE), yang di sah-kan oleh Presiden Joko Widodo, pada 6 Januari 2021.

“Tentu dibutuhkan kerja kolaborasi dan inklusif dari semua pihak, ekstrimisme, radikalisme dan terorisme tidak terkait ajaran dan agama dan tertentu,” kata Boy Rafli Amar.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Deradikalisasi BNPT RI, Prof Irfan Idris mengatakan, saat ini ada dua virus yang harus diwaspadai. Pertama Covid 19. Kemudian kedua adalah virus radikalisme, ekstremisme dan Intoleran.

“Agama mengajak kita untuk berdamai dan menuntun kita kepada jalan kebaikan. Bukan mengajak kepada kekerasan apalagi berbuat kerusakan. Tidak sedikit generasi muda terpapar akibat media sosial. Maka kita harus antisipasi dengan seksama, waspada suatu keniscayaan namun pencegahan lebih utama,” katanya.

Sedangkan Ketua MUI Pusat Bidang Informatika dan Komunikasi, KH. Drs. Mabroer, MS mengatakan, saat ini lembaganya telah mengeluarkan Fatwa terkait terorisme No. 3 Tahun 2004.

“Untuk itu menjadi tugas bagi kita semua untuk mencegah dan menepis paham yang terkait dengan radikalisme, ekstrimisme dan intoleran,” ajaknya.

Islam Wasatiyah dan moderasi beragama, katanya, harus dikedepankan. Deradikalisasi harus melibatkan semua pihak, mitigasi ideologi dapat dilakukan melalui sektor pendidikan misalnya ke pondok pesantren sangat berbeda jika dilakukan dengan melalui pendekatan keamanan. Kelompok mayoritas harus mampu melindungi minoritas dan sebaliknya minoritas jangan takut kepada yang mayoritas. (rls)

BACA JUGA   Resmi! Uni Eropa Jadikan USB Type-C Sebagai Pengisi Daya Umum Mulai 2024 
Artikel ini telah dibaca 9 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Wujudkan 100 Perpustakaan Desa Digital, UPA Perpustakaan Untirta Terima Penghargaan dari Pemkab Serang

11 September 2024 - 17:35 WIB

Peran Aktif Indonesia dalam Penyelesaian Perang Israel-Palestina

18 November 2023 - 11:34 WIB

ICN Banten Serukan Influencer Tolak Promosi Judi Online

6 Oktober 2023 - 20:10 WIB

Mencegah Radikalisme dan Intoleransi Jelang Pemilu 2024

9 September 2023 - 16:51 WIB

Presiden Jokowi: ASEAN Harus Bekerja Sama Untuk Perdamaian dan Kemakmuran

5 September 2023 - 20:45 WIB

Indonesia Bisa Menjadi Episentrum Ekonomi ASEAN

2 September 2023 - 18:06 WIB

Trending di Nasional