TIRTAYASA.ID, JAKARTA – Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Romo Antonius Benny Susetyo menegaskan Din Syamsuddin tidak mungkin radikal.
Menurutnya Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 2005-2010 dan 2010-2015 itu merupakan tokoh agama lintas Dunia dan menjadi Presiden Interfaith Internasional, sehingga jangan salah paham dengan pernyataan-pernyataannya.
“Pak Din Syamsuddin tidak mungkin radikal, beliau adalah tokoh internasional”, ujarnya saat diwawancara wartawan Senin, (15/1).
Ia juga menjelaskan kata radikal jangan disalah artikan, sehingga menimbulkan kesalahpahaman.
“Radikal itu kan, dari bahasa latin (Radix) yang artinya mengakar, beliau itu mengakar dan konsisten terhadap ajaran agamanya, maksudnya begitu,” jelasnya.
“Radikal tidak hanya dipahami sebagai terosris atau gerakan yang mengancam keutuhan Negara Kesaruan Republik Indonesia”, sambungnya.
Ia berharap hal tersebut jangan dipersoalkan, yang justru berpotensi memecah belah bangsa.
Ia juga mendorong Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) tidak menanggapi laporan tersebut.
“Saya kira KASN tidak harus menanggapi persoalan ini karena hanya kesalahpahaman”, tegasnya.
Sebelumnya ramai deberitakan Gerakan Anti Radikalisme (GAR) Alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) telah melaporkan Din Syamsuddin kepada Komisi Aparatur Sipil Negara ( KASN ) karena dinilai terlibat dalam isu radikalisme. (rls)