TIRTAYASA.ID, SERANG – Panglima Santri Gus Muhaimin Iskandar mengajak santri untuk tetap dalam satu barisan dan belajar sungguh-sungguh. Demikian diungkapkan Gus Muhaimin dihadapan ribuan santri pada acara Maulid Nabi Muhammad SAW dan Safari Hari Santri Nasional di Halaman Masjid Agung Kesultanan Banten, Kota Serang, Sabtu 15 Oktober 2022.
Diketahui, dalam peringatan Hari Santri Nasional Tahun 2022, Panglima Santri Gus Muhaimin Iskandar melaksanakan Safari di Pulau Jawa. Provinsi Banten menjadi provinsi pertama dengan menempatkan tiga titik.
Safari pertama dilakukan Gus Muhaimin Iskandar, di Ponpes Mathlaul Anwar Li Nahdlotil Ulama (Malnu) Menes, Kabupaten Pandeglang, Masjid Agung Kesultanan Banten, Kecamatan Kasemen, Kota Serang dan Ponpes Riyadlul Jannah, Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang.
Gus Muhaimin Iskandar yang merupakan Ketua Umum DPP Partai Kabangkitan Bangsa (PKB) dalam safarinya didampingi Sekretaris Jenderal DPP PKB Hasanuddin Wahid, Menteri Tenagakerja Ida Fauziyah, Anggota Komisi III DPR RI Mohammad Rano Alfath, Ketua DPW PKB Provinsi Banten Ahmad Fauzi dan lainnya.
Menurut Gus Muhaimin Iskandar safari Panglima Santri pada Hari Santri Nasional Tahun 2022 ini dilaksanakan untuk merapatkan barisan, untuk maju bersama. Proses panjang sebagai santri tak lepas dari cobaan hidup sehingga santri harus bersatu untuk bahagia dan sejahtera.
Gus Muhaimin menjelaskan, negara tidak akan lalai dan abai pada kemajuan dan kesejahteraan pesantren dan santri. Kata dia, melalui Hari Santri Nasional momentum untuk para santri dan pesantren terus maju.
“Oleh karena itu, kalau santri Indonesia maju, kalau santri Indonesia makmur, maka bangsa Indonesia tentu saja akan makmur. Sehingga negara, pemerintah, tidak boleh abai, lalai,” katanya.
“Kemudian, secara konstitusi negara pemerintah harus wajib mendorong, menciptakan, menguatkan pesantren dan santri santrinya, untuk maju, mandiri dan kuat menjadi bagian dari bangsa yang maju dan sejahtera ini,” tambah Gus Muhaimin.
Gus Muhaimin mengungkapkan, Indonesia bisa keluar dari Pandemi Covid-19 karena memiliki kekuatan. Yaitu, pemerintah yang bertanggungjawab dan sungguh-sungguh bekerja, didukung oleh para pemimpin umat, para kyai dan ulama. Kemudian, masyarakat bahu membahu, berpartisipasi dan mendukung penuh.
“Kita tidak bisa berpangku tangan, kita tidak bisa diam, selagi ada kesempatan mengabdi dan berbakti, tidak ada kata mundur untuk pengabdian terbaik bagi negeri ini,” terangnya.
“Oleh karena itu mari, kita rapatkan barisan, kepada para santri, belajar yang benar dan sungguh-sungguh. Oleh karena itu, para santri di seluruh negeri. Mari kita songsong masa depan yang lebih adil, lebih makmur dan sejahtera,” katanya. (rls)