Pengosongan Lahan Proyek Tol JORR 2
TIRTAYASA.ID, TANGERANG – Anggota Komisi III DPR RI asal Tangerang, Rano Alfath meminta Polri memperhatikan nilai-nilai kemanusiaan atau Humas saat menjalan tugas di masyarakat.
Hal ini diungkapkan Rano, terkait trauma yang alami warga terdampak pengosongan lahan proyek tol Jakarta Oute Ring Road (JORR) 2 atau Lingkar Luar Jakarta, Tangerang belum lama ini.
Sebelumnya, Personil Polwan dari Polres Metro Tangerang Kota melakukan Trauma Healing untuk memulihkan psikologis anak-anak pasca pengosongan lahan proyek tol JORR 2.
Namun demikian, kehadiran para aparat yang dihadiri oleh Kapolsek Benda Kompol Doddy Ginanjar tersebut kurang mendapat sambutan dari warga yang saat itu diduga mengalami kekerasan dari aparat kepolisian.
Ditemui di lokasi penggusuran, Politikus PKB itu mengaku sebelumnya telah melakukan komunikasi kepada kepolisian yang menjadi mitranya di Komisi III.
“Saya sudah sounding juga ke pak Kapolri agar jangan terulang lagi kejadian-kejadian yang mengakibatkan trauma khususnya kepada anak-anak kecil,” ujarnya, melalui rilis, Sabtu (5/9).
Menurut Rano, pihaknya juga meminta kepada jajaran aparat khususnya kepolisian agar dapat lebih humanis dalam menghadapi warga yang terkena dampak dari pengosongan lahan tersebut.
“Dari kemarin kita sudah tahan ini baik dari aparat kepolisian dan dari mitra mitra saya untuk lebih humanis ke bawah,” katanya.
“Karena kemarin sempet ada terjadi penggusuran yang memang dianggap masyarakat menimbulkan trauma,” tambah Ketua KNPI Provinsi Banten itu.
Rano mengaku, upaya yang telah dilakukan Pemkot Tangerang, beberapa elemen masyarakat dan mahasiswa yang telah memberikan dukungan moril dan materil atas kondisi warga dan anak-anak yang terkena dampak dari pengosongan lahan di lokasi tersebut sudah tepat.
“Kalau dari Pemda kemarin saya melihat pak Wakil sudah hadir, kawan kawan dari anggota DPRD Kota sudah hadir, sebetulnya sudah cukup bagus, tinggal nanti mereka mempersiapkan program-program aja buat memulihkan trauma khususnya buat anak-anak kecil,” katanya
Ia meyakini, pemkot Tangerang dibantu beberapa elemen masyarakat yang memang fokus dengan kondisi dialami warga dapat lebih cepat dalam mengatasi persoalan trauma warga dan anak anak.
“Ini bukan masalah proyek tapi ini adalah masalah hak asasi manusia, jadi semua wajib turun jangan bicara proyek nasional dan bukan bagian dari saya ngga, ini warga kota Tangerang,” katanya. (rls)