Menu

Mode Gelap
Presiden Prabowo Subianto Lantik Penasehat Khusus, Utusan Khusus dan Staf Khusus Presiden Presiden Prabowo Lantik Wakil Menteri Kabinet Merah Putih Presiden Prabowo Subianto Lantik Menteri Kabinet Merah Putih Prabowo Subaianto-Gibran Rakabuming Raka Resmi Jabat Presiden dan Wakil Presiden RI Hasil Pengundian KPU Banten, Airin-Ade Nomor Urut Satu, Andra-Dimyati Nomor Urut Dua

Nasional · 4 Nov 2022 14:28 WIB ·

Presidensi G20, Pengamat: Indonesia Bisa Jadi Rujukan Atasi Krisis Pangan


 Presidensi G20, Pengamat: Indonesia Bisa Jadi Rujukan Atasi Krisis Pangan Perbesar

TIRTAYASA.ID – Krisis pangan menjadi salah satu persoalan yang harus deselesaikan bersama pada perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di bali pada 15-16 November mendatang.

Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira mengatakan, dalam momentum presidensi G20, Indoenesia harus mencari solusi dalam memecahakan masalah krisis pangan global.

“Beberapa agenda G20 perlu segera direalisasikan salah satunya upaya mitigasi krisis pangan,” katanya kepada Antara di Jakarta, Sabtu.

Krisis pangan tampaknya menjadi ancaman di banyak negara, hal ini tentu saja harus dicarikan solusi agar masyarakat dunia mampu memenuhi kebutuhan pangan.

Oleh karenanya, Bhima mengatakan bahwa persoalan krisis pangan ini harus diselesaikan secara Bersama-sama untuk dicarikan solusi dalam mitigasi krisis pangan.

“Soal pangan tidak bisa ditangani masing masing negara, harus ada kolaborasi internasional,” tegas Bhima.

Akademisi Institut Pertanian Bogor (IPB), Prima Gandhi mengatakan, dalam mengatasi krisis pangan global, Indonesia layak dijadikan rujukan, khususnya bagi negara yang sedang mengalami krisis pangan.

“Kalau kita melihat, perhatikan terkait dengan swasembada beras yang kemarin kita bahas nah kemarin kan sudah dikatakan 2019-2020 sampai 2021 kemarin kita bagus ya dalam rangka mempertahankan masalah pangan ini. Ini karena komitmen Pemerintah memberikan subsidi kemarin, subsidi pupuk kemudian kalau nelayan subsidi solar,” kata Prima Gandhi.

Prima mengatakan, Indonesia memiliki cukup lahan yang luas yang merupakan salah satu keuntungan dan mampu dimanfaatkan untuk bertani. Oleh karenanya, pemerintah dan masyarakat perlu mengapresiasi para petani Indonesia.

“Makanya kita patut berterima kasih kepada petani walaupun kesejahteraannya tidak meningkat drastis tetapi ini patut Kita berterima kasihlah kepada petani,” ujarnya.

“Apresiasi ini perlu yang perlu Kita waspadai jangan sampai hal ini berdampak terhadap tadi, penyediaan pangan dan bisa terjadi krisis pangan gitu,” lanjutnya.

BACA JUGA   KTT G-20 Resmi Dibuka, Presiden Jokowi : Selamat Datang di Bali

Sejauh ini, kata Prima Gandhi Pemerintah telah melakukan langkah-langkah tersebut dalam menjaga ketahanan pangan Indonesia, dari pangan lokal, food estate hingga LP2B.

“Kita mengapresiasi juga banyak alternatif-alternatif pangan, khususnya yang dilakukan oleh Pemerintah lewat Dirjen Tanaman Pangan bukan hanya fokus ke padi, tapi sudah mendiservikasi kan pangan lokal seperti sekarang, ada penanaman sorgum dan gandum walaupun sedikit ya,” ungkapnya. (rls)

Artikel ini telah dibaca 15 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Kanwil DJP Banten dan Kampus Uniba Perpanjang Perjanjian Kerja Sama Tax Center

10 Desember 2024 - 17:33 WIB

Paslon Andra-Dimyati Menang Meyakinkan 55,88 Persen di Pilgub Banten 2024

7 Desember 2024 - 20:57 WIB

Kebaya Resmi Diakui UNESCO, PBI Banten Gelar Hari Ibu Dengan Parade Kebaya

5 Desember 2024 - 21:34 WIB

Tekan Stunting, GKMNU Kota Setang Turun Tangan dalam Program PMT 

4 Desember 2024 - 17:52 WIB

Pasangan Budi-Agis Jadi Pemenang Pilkada Kota Serang 2024, Raih 212.262 Suara

4 Desember 2024 - 16:30 WIB

Poktan Sugih Mukti Bayah Timur Panen 2 Kali Lipat Berkat Jalankan Sekolah Lapang

29 November 2024 - 14:32 WIB

Trending di News