Menu

Mode Gelap
Hasil Pengundian KPU Banten, Airin-Ade Nomor Urut Satu, Andra-Dimyati Nomor Urut Dua Nanang Saefudin Dilantik Jadi Pj Wali Kota Serang Bandung Raya Diguncang Gempa Bumi 5.0  Pasangan Andra dan Dimyati Daftar ke KPU Banten Syafrudin-Heriyanto Daftar Ke KPU Kota Serang 

Daerah · 26 Agu 2020 14:26 WIB ·

Pandji Kecil, Sempat Jualan Lemper dan Gemblong


 Pandji Kecil, Sempat Jualan Lemper dan Gemblong Perbesar

TIRTAYASA.ID-SERANG. Siapa sangka, Pandji Tirtayasa yang saat ini menjadi wakil bupati Serang, pernah menjalani masa kecil yang belum berkecukupan. Bahkan, Pandji pernah berjualan lemper dan gemblong untuk membantu ekonomi keluarganya.

Pandji bercerita, saat itu ayahnya bekerja sebagai tentara rakyat dan memiliki dua bintang setelah berhasil ikut perang kemerdekaan tahun 1945 dan perebutan Irian Jaya.

“Dua bintang ini hanya didapatkan oleh pejuang yang ikut perang, makanya keluarga di rumah suka ditinggal jauh sama ayah untuk tugas. Termasuk pernah ke Irian Barat, ditugaskan berperang mempertahankan kedaulatan Republik Indonesia,” ujar Pandji saat bersilaturahmi dengan wartawan.

Selama ayahnya bertugas berperang memperebutkan dan mempertahankan kemerdekaan, maka secara finansial, kondisi ekonomi keluarganya berkurang. Apalagi, akses pengiriman uang pada zaman tersebut belum tersedia seperti sekarang.

“Jadi selama ayah tugas berperang, Ibu juga jualan kayu bakar dan saya jualan lemper dan gemblong untuk menambah penghasilan di rumah,” kata pria kelahiran Waringinkurung, Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang ini.

Berdasarkan pengalaman yang sering ditinggalkan kepala keluarga, Pandji pun mendapat pesan dari ayahnya. Yakni harus memiliki pekerjaan yang memiliki waktu luang lebih banyak untuk keluarga.

“Kami diminta agar fokus mengajari anak mengaji dan ibadah secara fokus agar menjadi orangtua secara utuh,” tuturnya.

Ia mengaku, mulai tahun 1965 baru bisa hidup secara normal seperti keluarga lainnya dengan ekonomi dan kebutuhan mulai tercukupi. Saat itu, ayahnya sudah kembali dari medan perang.

“Saat itu, ayah sudah mulai tidak tugas bolak-balik ke berperang sehingga kebutuhan bisa terpenuhi,” ujar ayah dari empat anak dan satu istri ini.

Pandji menjelaskan, ayahnya meninggal karena insiden tabrak lari, saat akan salat magrib berjamaah ke masjid. “Alhamdulillah sebelum meninggal ayah tidak memiliki riwayat penyakit yang berat, jadi keluarga sudah ikhlas saat ayah meninggal pada usia 86 tahun,” ucapnya.

BACA JUGA   Kemenkeu Merangkul dan Mewujudkan Generasi Muda Menjadi Generasi Emas

Sekadar diketahui, Pandji Tirtayasa lahir pada tanggal 12 Januari 1954 di Kecamatan Waringinkurung, Kabupaten Serang. Ia merupakan putra asli Kabupaten Serang dari pasangan Ma’mun dan Siti Atikah. Kini ia menjabat sebagai wakil bupati Serang mendampingi Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah. (rls)

Artikel ini telah dibaca 10 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Ombudsman Banten Ungkap Temuan Over Capacity Jumlah Siswa SMAN/SMKN Pada PPDB 2024 di Provinsi Banten

10 Oktober 2024 - 18:04 WIB

Pemkot Serang Tanam Bawang di Atas Lahan 3 Hektar 

9 Oktober 2024 - 00:06 WIB

Untirta Terakreditasi BAN-PT 2024 sebagai Kampus Unggul

8 Oktober 2024 - 11:14 WIB

Rektor Untirta; Pengangguran Dipicu Bukan Oleh Orang Terdidik 

6 Oktober 2024 - 17:07 WIB

Konsep Marhaenisme Dinilai Relevan Atasi Kesenjangan Sosial dan Ekonomi di Banten 

5 Oktober 2024 - 17:49 WIB

DP3AKKB Banten Gagas Program Bangga Kencana Turunkan AKI dan AKB

4 Oktober 2024 - 18:16 WIB

Trending di Daerah