TIRTAYASA.ID, JAKARTA – Keberpihakan penuh terhadap pengembangan ekonomi umat merupakan komitmen yang dijunjung tinggi oleh Masyarakat Ekonomi Syariah (MES). Adapaun salah satu program konkrit yang sedang berjalan di bawah asuhan MES adalah Muslim Leader Preneur.
Muslim Leader Preneur adalah sebuah wadah kolaborasi generasi muda Muslim dalam memulai usaha rintisan (start-up) guna meningkatkan kapasitas usaha (scale-up) menuju pengembangan ekonomi umat di berbagai daerah.
Sejak diresmikan pada Kamis 28 Oktober 2021 di Masjid Istiqlal, Jakarta, yang juga bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda, Muslim Leader Preneur akan melaksanakan berbagai program pembibitan wirausaha muda. Program yang akan bergulir di 26 kota besar Indonesia selama setahun ke depan iini menyasar kalangan aktivis organisasi Islam, serta remaja masjid dan pesantren.
Jumat 26 November 2021, Menteri BUMN sekaligus Ketua Umum MES, Erick Thohir resmi melakukan kick-off program Muslim Leader Preneur di Masjid An-Nur, Provinsi Riau, secara hybrid. Mengusung tema ‘Masjid Sebagai Pusat Kebangkitan Ekonomi Umat’.
Erick Thohir hadir sebagai keynote speech pada pembuka acara. Hadir sebagai narasumber; Sekretaris Jenderal (Sekjen) PP MES/Komisaris Pertamina, Igghi H. Achsein; Ketua Komite Pemuda MES, M. Arief Rosyid Hasan; Sekretaris Jenderal (Sekjen) ISYEF, Andi Ashadi; Chairman Rabu Hijrah, Phirman Rezha; Ketua MES Riau, Prof Akhmad Mujahiddin; Ketua Umum HIPMI Riau, Rahmad Ilah; Ketua KADIN Riau, Juni Rahman; dan Ketua Harian Masjid An-Nur Riau, Dr. Zulhendri Rais.
Dalam pemaparannya Erick Thohir menyampaikan, saat ini perlu melakukan jihad ekonomi untuk Indonesia Maju dengan tujuan membangkitkan ekonomi, bahkan setelah pandemi COVID-19 nanti berlalu.
Salah satu cara dalam melakukan jihad ekonomi adalah melalui program Muslim Leader Preneur yang cakupannya komprehensif; mulai dari pelatihan, pendampingan, pemberian penghargaan, hingga akses pembiayaan. Dengan demikian, Erick berharap aktivis muda Muslim dapat menjadi leaderpreneur dengan kemampuan yang memiliki daya saing global.
Erick juga menambahkan saat ini BUMN telah banyak melakukan komitmen dalam membangun para leaderpreneur yang ingin memulai start up maupun scale-up melalui berbagai program.Beberapa contoh di antaranya; Kemitraan Pertashop, Makmur, Kredit Usaha Rakyat, Mekaar dan Pasar Digital UMKM.
Selanjutnya, pihaknya juga akan melakukan penguatan program wakaf produktif dengan skema pemberian permodalan bagi usaha ultra mikro untuk meningkatkan produktivitas umat sehingga kedepan dapat menghasilkan usaha yang berkelanjutan.
Sekjen PP MES/Komisaris Pertamina, Iggi H. Achsein menyatakan, saat ini umat Islam belum memiliki kekuatan secara ekonomi. Maka dari itu, perlu adanya dorongan untuk membangkitkan ekonomi umat.
Di Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) pusat, pihaknya sudah memiliki beberapa program pemberdayaan ekonomi umat khususnya masjid dan pesantren. Pertama, memiliki program Mawar Emas yang berfokus untuk melawan rentenir berbasis masjid di NTB. Melalui program ini, banyak jamaah masjid yang terbantu serta bebas dari hutang kepada lintah darat.
Kedua, program Pertashop untuk masjid dan pesantren. Kehadiran program ini bertujuan membangun pom bensin mini di daerah sekitar masjid dan pesantren. Semua program tersebut bertujuan untuk membangkitkan kembali ekonomi umat.
Dalam kesempatan ini, Sekjen ISYEF, Andi Ashadi memaparkan bahwa skema program Muslim Leader Preneur ke depannya akan melakukan onboarding untuk sosialisasi wirausaha kepada aktivis pemuda Islam dengan tujuan meningkatkan angka pengusaha muslim.
Setelah sosialisasi ini pihaknya akan melaksanakan pelatihan teknis, mulai dari branding and marketing, cara sisi legal perusahaan, dan lain sebagainya. Setelah sosialisasi dan pelatihan, pihaknya akan melakukan berbagai kemitraan dengan melakukan linkage usaha muda muslim yang sudah bankable dalam permodalan.
Dari situ, usaha yang belum bankable akan dibantu melalui dana sosial atau CSR perusahaan. Pada akhirnya, inti dari program Muslim Leader Preneur adalah capacity building dan permodalan.
Narasumber lainnya sepakat mendukung rencana Ketua MES dalam melakukan jihad ekonomi untuk Indonesia maju sebagai cara membangkitkan ekonomi umat. (rls)