TIRTAYASA.ID, SERANG – Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Banten Bergerak menuntut pemerintahan Joko Widodo dan Maruf Amin menstabilkan harga kebutuhan pokok.
Demikian terungkap saat ratusan mahasiswa menggelar Long March dari Ciceri sampai dengan Alun-alun Kota Serang, Rabu 13 April 2022.
Salah satu aktivis perempuan Amalia Choirunnisa mengatakan, pemerintah Joko Widodo dan Maruf Amin gagal menghadirkan kesejahteraan masyarakat.
BACA JUGA : Koalisi Mahasiswa Banten Dukung Gus Muhaimin Jadi Presiden 2024
“Jokowi gagal menyelamatkan masyarakat dari jurang kemiskinan,” ujarnya disela-sela aksi di depan Kampus UIN SMH Banten, Ciceri, Kota Serang.
Menurutnya, kegagalan pemerintah bisa terlihat dari tak terkendalinya harga minyak goreng, bahan bakar minyak, sampai dengan kebutuhan pokok lainnya.
“Pemerintah kalah oleh pasar. Mana mungkin bisa mensejahterakan rakyat,” terangnya.
“Wacana tiga periode tegas harus selesai dan rakyat kami fikir sepakat. Karena itu amanat reformasi,” beber perempuan yang akrab disapa Ameng itu.
Perwakilan Kampus Univesitas Bina Bangsa M Faturrahman mengatakan, kegagalan pemerintah selanjutnya yakni kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 11 persen.
“Bahan pokok tak terkendali, langkah dan sekarang ditambah dengan kenaikan Pajak,” katanya.
BACA JUGA : Eksponen Aktivis Banten Nilai Erick Thohir Gagal Jadi Menteri BUMN
Kata Faturrahman, menariknya di tengah situasi ekonomi tak menentu ada sekelompok elit yang mewacanakan penambahan periodesasi masa jabatan presiden dan wakil presiden.
“Bagaimana rakyat tak marah, wajar bila hampir di seluruh wilayah, rakyat bergerak melakukan perlawanan,” terangnya.
Koordinator Lapangan Aksi Aliansi Rakyat Banten Bergerak Rival mengatakan, pihaknya menegaskan menolak kenaikan PPN dan kenaikan BBM. (rls)