TIRTAYASA.ID, SERANG – Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI Komjen Pol Firli Bahuri mengajak kepada seluruh ASN di lingkungan Pemprov Banten bersama memerangi korupsi.
Pemberantasan korupsi tidak mungkin akan bisa diwujudkan tanpa peran serta dari semua pihak.
Demikiam diungkapkanFirli pada saat menjadi pembicara pada sesi talk show I pada acara Penguatan Pembinaan Pancasila Kepada ASN di Pemprov Banten.
BACA JUGA : Wakil Presiden Tegaskan Pancasila Sangat Relevan Hadapi Tantangan Zaman
Talk show dengan tema Keteladanan Pancasila itu dipandu Delly Maulana Dosen Universitas Serang Raya dengan dua pembicara lainnya yakni Deputi Bidang Pencegahan BNN RI Richad M Neggolan dan Direktur Pencegahan BNPT RI, Brigjen Pol R Ahmad Nurwakhid.
Firli membagikan beberapa tips agar ASN di lingkungan Pemrov Banten tidak terlibat dalam kasus korupsi.
Pertama, kepada ASN yang mengelola anggaran baik sebagai Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) maupun Kuasa Pengelola Barang (KPB) hindari beberapa hal berikut ini, jangan melakukan kolusi persengkongkolan dalam pengadaan Barang dan jasa (Barjas).
BACA JUGA : Pebalap Astra Honda Sapu Bersih Podium Tertinggi IATC 2022 Mandalika
“Misalnya sudah tahu ada rekanan yang mau bertamu dengan kita, itu tidak usah diterima. Titik,” katanya.
“Karena kalau dia datang, pasti bicara tentang proyek. Kalau itu terjadi, pasti ada persekongkolan. Ga mungkin tidak,” imbuhnya.
Selanjutnya, setiap proyek pengadaan barang pasti ada uang. Jangan pernah menerima satu rupiahpun sebagai feedback. Itu akan mengakibatkan benturan kepentingan.
BACA JUGA : Pemprov Banten Perkuat Fungsi Dasar Satgas PMK
“Jangan sampai itu terjadi kecurangan, misalnya ada rekanan yang tidak memenuhi syarat tapi diluluskan. Dan terakhir jangan ada niatan jahat apapun,” katanya.
Tips kedua, kata Firli seberapa besar uang gaji yang diterima itu cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup. Tapi kalau tujuannya gaya hidup, seberapa besar pun gaji yang diperoleh tidak akan cukup.
“Inilah yang kemudian menjadikan banyak orang terlibat korupsi, karena tujuannya bukan kebutuhan hidup, melainkan gaya hidup,” katanya.
Kemudian, terakhir adalah kita harus meyakinkan diri sendiri bahwasannya kita ini orang baik. Itu penting. Sehingga kita bisa mengconter ketika ada potensi kejahatan korupsi akan terjadi. (/rls)