Menteri Koperasi dan UKM RI Memberikan Dukungan
TIRTAYASA.ID, JAKARTA – Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Teten Masduki memberikan dukungan kepada Indonesian Islamic Youth Economic Forum (ISYEF) dalam memajukan usaha pemuda dari masjid.
Hal ini disampaikan Teten Masduki saat menjadi Keynote speech dalam talk show ‘Inspirasi Usaha Pemuda dari Masjid’ yang digelar dalam rangka perayaan ulang tahun ISYEF yang ke-3, di Masjid Agung Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (29/4).
Teten mengapresiasi Dewan Masjid Indonesia (DMI) yang sudah membentuk organisasi otonom seperti ISYEF. Menyambut baik inisiatif ISYEF yang telah digalakkan selama tiga tahun ini, Teten menyampaikan, masjid seharusnya menjadi showcase untuk business matching antara konsumen dengan produsen. “Bicara UMKM, kita harus melakukan pendekatan inkubasi untuk memastikan usaha yang penuh inovasi dan teknologi sebagai ciri khas anak muda. Kita jadikan mosquepreneur,” ujarnya.
Kata dia, Selain UMKM berbasis masjid, kata Teten, industri muslim fashion juga memiliki potensi yang sangat menjanjikan dengan besarnya pasar Indonesia serta negara-negara tetangga lainnya. “Indonesia harus menjadi kiblat Muslim Fashion dunia,” tukasnya.
Ketua Umum ISYEF Atras Mafazi mengatakan, komitmen ISYEF selama tiga tahun ini, pihaknya percaya pada potensi usaha berbasis masjid. Sebagai contoh, ada ISYEF Point di Masjid Cut Meutia, dan ISYEFPreneur sebagai pemberdayaan UMKM berbasis masjid. “Dengan ekonomi berbasis masjid yang semakin produktif, Insya Allah ekonomi umat pun akan semakin makmur dan sejahtera,” ujarnya.
Atras mengatakan, sejak Covid-19 ditetapkan sebagai wabah nasional (pandemi) April 2020 lalu, banyak sektor ekonomi yang terdampak olehnya, baik dalam skala nasional maupun global. Sektor UMKM merupakan salah satu yang terhantam gelombang pandemi ini.
“Berbagai kebijakan pemerintah seperti pembatasan sosial berskala besar (PSBB) maupun working from home (WFH) sebagai upaya menekan angka penyebaran Covid-19 secara langsung mengakibatkan demand terhadap produk dan jasa UMKM menurun secara drastic,” katanya.
Satu tahun telah berlalu sejak penetapan status Covid-19 sebagai pandemi, perlahan tapi pasti, ekonomi Tanah Air mulai bergerak bangkit menuju pemulihan. Dalam berbagai kesempatan, pemerintah mengamini bahwa UMKM merupakan roda penggerak yang diyakini berperan krusial dalam pemulihan ekonomi nasional (PEN). “Sejak 2018, ISYEF aktif mendorong pertumbuhan dan memberdayakan ekonomi berbasis masjid, termasuk UMKM pemuda di dalamnya,” terangnya.
Dalam kesempatan tersebut, bersama Teten Masduki, ISYEF juga meluncuran ISYEF Farm. ISYEF Farm adalah sebuah program pemberdayaan ekonomi masjid melalui peternakan sapi yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan para pengurus masjid dan masyarakat sekitarnya.
ISYEF Farm merupakan adaptasi bagi umat di pedesaan yang memiliki karakteristik berbeda dengan umat urban. Saat ini, ISYEF Farm berlokasi di Masjid Al-Mujahidin Gunung Kidul Yogyakarta dan akan terus menambah lokasi-lokasi lainnya di hari depan.
Sebagai penutup acara, partisipan yang hadir melakukan acara buka bersama dengan sistem menukarkan kupon buka puasa. Kupon persembahkan ISYEF ini dapat ditukarkan dengan berbagai produk makanan dan minuman dari UMKM di sekitar Masjid Agung Sunda Kelapa. Hal ini merupakan salah satu tindakan konkrit ISYEF dalam memakmurkan usaha dari masjid. (rls)