Reses Ade Hidayat (AHI)
TIRTAYASA.ID-SERANG. Anggota DPRD Banten Dapil Kabupaten Lebak Ade Hidayat melakukan reses masa sidang III Tahun 2020 di sejumlah kecamatan Kabupaten Lebak. Politisi Gerindra tersebut menerima sejumlah aspirasi salah satunya tentang infrastruktur jalan yang masih rusak.
Ade Hidayat mengatakan, di Kabupaten Lebak sudah terdapat beberapa jalan milik kabupaten maupun jalan lingkungan yang mengalami perbaikan. Perbaikan jalan lingkungan salah satunya melalui pembangunan yang dilakukan Pemprov Banten.
“Dahulu saya menerima banyak aspirasi tentang jalan lingkungan. Alhamdulillah aspirasi itu sudah banyak terbangun,” katanya, Jumat (21/8/).
Namun demikian, dia tak menampik masih banyak juga jalan lingkungan yang masih rusak. Kondisi yang sama juga untuk jalan milik kabupaten.
“Karena itu keluhan masyarakat tentang infrastruktur jalan harus menjadi perhatian Pemerintah Provinsi Banten,” ucapnya.
Untuk jalan kabupaten yang masih rusak dan tidak bisa dibangun pemda setempat akibat kekurangan anggaran, kata dia, Pemprov Banten harus melakukan pengambil alihan. Selanjutnya pemprov sendiri yang membangunnya.
“Anggaran pemprov besar, dianggap memenuhi untuk membangun jalan yang diambil alih dari kabupaten,” ucapnya.
Pengambil alihan jalan sangat mungkin dilakukan karena hasil penelitian ITB sebagaimana tertuang dalam naskah akademik Perda tentang Percepatan Infrastruktur, indek aksesibilitas Provinsi Banten masih 0.30 persen.
“Artinya dibanding luas wilayah, panjang jalan milik provinsi masih sedikit,” katanya.
Adapun jalan yang bisa diambil alih di antaranya jalan Cimampang menuju Cisero, Cimandiri Laut ke Sobang, serta Curug Bitung menuju Babakan.
“Masih ada juga jalan yang lainnya. Tinggal pendataan yang massif. Pemda Lebak juga jangan ragu-ragu untuk mengusulkannya,” katanya.
Pembangunan jalan hingga layak dilalui diyakini akan mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah bersangkutan. Kawasan wisata bisa bermunculan dan akses penjualan hasil pertanian lebih mudah. Kesejahteraan masyarakat juga semakin meningkat.
“Lebak inikan banyak yang menjadi petani. Kalau jalannya bagus mereka bisa mudah menjual hasil pertaniannya. Pengambil alihan jalan yang tak bisa dibangun kabupaten dalam rangka memenuhi kepentingan masyarakat,” katanya. (rls)