TIRTAYASA.ID – CEO Perusahaan Twitter Elon Musk berpotensi memindahkan kantor pusat perusahaan keluar dari San Francisco.
Hal tersebut setelah kota itu melakukan penyelidikan atas laporan bahwa sebagian dari kantor perusahaan Twitter telah diubah menjadi tempat tidur untuk karyawan yang lembur.
Dikutip dari dari New York Post, Elon Musk secara terbuka mengecam keputusan Departemen Inspeksi Bangunan San Francisco untuk menyelidiki keluhan bahwa Twitter dapat melanggar peraturan zonasi.
Ted Goldberg membuat tweet jika Departemen Inspeksi Gedung San Francisco akan melakukan pemeriksaan terkait laporan yang mengatakan jika Musk sengaja menambahkan kasur ke dalam kantor Twitter.
Cuitan itu pun langsung direspons oleh Musk, ia mengatakan jika otoritas kota San Francisco lebih memilih untuk menyerang perusahaan yang menyediakan tempat istirahat untuk karyawan yang lelah, ketimbang memastikan anak-anak aman dari fentanil.
“Jadi otoritas kota SF menyerang perusahaan yang menyediakan tempat tidur untuk karyawan yang lelah, alih-alih memastikan anak-anak aman dari fentanil. Di mana prioritas Anda @LondonBreed!?,” jawab Elon Musk pada, Rabu, 7 Desember 2022
Tweet itu menyertakan tautan ke cerita San Francisco Chronicle tentang bayi berusia 10 bulan yang secara tidak sengaja overdosis fentanyl yang ditemukan di taman bermain lokal.
Diketahui Twitter yang didirikan di San Francisco pada tahun 2006, telah berada di lokasi Market Street di bagian pusat kota Civic Center sejak 2011.
Kontrak kantor pusatnya, yang menempati 379.000 kaki persegi, berakhir pada tahun 2028, menurut Standar San Francisco.
Gubernur Texas Greg Abbott, mengatakan bahwa Lone Star State akan menyambut Twitter dengan tangan terbuka jika Elon Musk memilih untuk memindahkan perusahaannya ke sana.
Sebelumnya, Elon Musk pernah memindahkan kantor pusat Tesla dari Bay Area ke Austin, Texas.
Setelah secara terbuka mengecam pejabat California karena memberlakukan peraturan COVID-19 yang mengharuskan perusahaan menutup pabrik mereka. (*)