TIRTAYASA.ID – Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan resmi membuka Sidang Inter-Parliamentary Union (IPU) ke – 144 di Nusa Dua Bali. Kegiatan yang menghadirkan delegasi parlemen seluruh dunia bakal berlangsung hingga 24 Maret mendatang dengan berbagai agenda membahas beragam isu global, terutama isu perubahan iklim.
Dalam sambutannya, Jokowi mengingatkan bahwa tantangan global yang dihadapi kedepan tidak semakin mudah, namun semakin sulit, apalagi dengan munculnya pandemi Covid-19, yang mendistrupsi semua hal yang sebelumnya tidak pernah diperkirakan, namun saat ini bisa dirasakan.
Dihadapan para peserta IPU Jokowi mengemukakan bahwa langkanya energi, kenaikan harga pangan, kelangkaan pengiriman logistik dan kenaikan inflasi yang terjadi di hampir semua negara, menyebabkan rayat kesulitan dalam menjangkau kenaikan harga.
Presiden Jokowi mengajak agar bisa berani memobilisasi kebijakan-kebijakan, baik di parlemen maupun pemerintah terkait masalah perubahan iklim.
“Kita jangan melupakan bahwa kita menghadapi sebuah hal yang mengerikan kalau kita tidak berani memobilisasi kebijakan-kebijakan baik di parlemen maupun di pemerintah, yaitu adalah perubahan iklim,” tegas Jokowi.
Jokowi mengungkapkan bahwa untuk mencegah terjadinya perubahan iklim, maka parlemen harus memobilisasi berbagai kebijakan dengan dibarengi aksi nyata di lapangan.
“Yang harus dimobilisasi adalah pendanaan iklim, investasi dalam rangka renewable energy, dan yang berkaitan dengan transfer teknologi,” ucap Jokowi.
Jokowi menyebut bahwa Indonesia memiliki banyak potensi renewable energy, dari hydro power, geothermal dengan potensi 29.000 Megawatt, angin yang banyak, arus bawah laut sangat banyak, energi matahari sangat melimpah. Namun investasi, transfer teknologi dan pendanaan iklim global harus dengan serius didukung oleh internasional.
Untuk diketahui, Indonesia memang kaya akan sumber Energi Baru Terbarukan (EBT), banyak yang sudah dimanfaatkan namun belum secara maksimal. Potensi EBT yang dimiliki Indonesia merupakan peluang untuk mewujudkan transisi energi, dari energi fosil ke EBT atau renewable energy. Tentu saja untuk mewujudkan aksi nyata mencegah perubahan iklim, dibutuhkan investasi yang besar.
Harapannya, dengan berlangsungnya Sidang IPU ke – 144 ini, para delegasi dapat memunculkan keputusan-keputusan dan aksi nyata serta konkrit diimplementasikan.
Pembukaan Sidang ke-144 The Inter-Parliamentary Union digelar di Mangupura Hall, Bali Internasional Convention Center (BICC), Kabupaten Badung, Provinsi Bali, dengan dihadiri delegasi dari 115 negara IPU. Selain itu, forum parlemen internasional ini juga turut dihadiri pimpinan organisasi internasional, para ahli/pakar dan praktisi sebagai narasumber sesi sidang. (*)