TIRTAYASA.ID, JAWA TIMUR – Badan Pembinaan Ideologi Pancasila dan Kodam V/Brawijaya Surabaya berkomitmen bumikan Pancasila dengan metode kekinian.
Kepala BPIP Prof. Yudian Wahyudi mengatakan kolaborasi tersebut merupakan tindak lanjut kerjasama dengan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KASAD). Bahkan menurutnya penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) akan segera dilakukan bersama Panglima TNI.
“Kita juga akan menjadwalkan Mou dengan Panglima TNI”, ujarnya saat melakukan Kunjungan Kerja di Jawa Timur, Jum’at (25/3).
Ia berharap kolaborasi ini dapat dilakukan dengan masing-masing program atau kegiatan yang sudah di miliki baik BPIP dan Kodam V/Brawijaya Jawa Timur.
Dirinya juga menjelaskan BPIP bertanggungjawab langsung kepada Presiden yang memiliki tugas membantu Presiden merumuskan arah kebijakan Pembinaan Ideologi Pancasila.
“Selain melaksanakan koordinasi, sinkronisasi dan pengendalian PIP secara menyeluruh dan berkelanjutan juga program-program lainnya seperti menyusun standar pendidikan dan diklat,” jelasnya.
Pihaknya juga saat ini telah menyusun buku pedoman pendidikan dan pelatihan bagi TNI, Polri, ASN dan organisasi kemasyarakatan lainnya.
“Kami hanya mengukur dan memperkokoh Pancasila bukan mengajari,” tegasnya.
Pelaksana Tugas Sekretaris Utama BPIP Dr. Karjono, juga mengatakan BPIP kini telah memiliki mata ajar pendidikan Pancasila bagi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sampai dengan Pergurian Tinggi.
Menurutnya dasar tersebut adalah terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2022 tentang perubahan PP Nomor 57 tahun 2021 Tentang Standar Nasional Pendidikan.
“Salah satu keuntungan PP 4 adalah Pencasila menjadi paling utama dalam mata ajar, sedangkan kewarganegaraan menjadi bagian dari Pendidikan Pancasila”, pungkasnya.
Ia berharap dengan ditandatanganinya PP tersebut oleh Presiden Pangdam V/Brawijaya dapat mensosialisasikannya sampai tingkat Bintara Pembina Desa (Babinsa).
“Kami berharap nannti berkenan terus disosialisasikan mata ajar Pancasila dengan cara kekinian”, ucapnya.
Ia mengaku dalam mata ajar Pendidikan Pancasila tersebut terdapat 75 persen dengan metode peraktek dan 35 persen teori.
“Kemarin dengan Kasad banyak hal yang dibahas, salah satunya dengan adanya kebijakan-kebijakan itu TNI dan BPIP sejajar dalam memberantas radikalisme”, tutupnya.
Dalam kesempatan yang sama Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP Antonius Benny Susetyo berharap kolaborasi ini menjadi masif dalam pembumian Pancasila khususnya di Jawa Timur.
“Banyak hal yang diajarkan secara kekinian mengenai Pancasila seperti animasi-animasi, melalui musik, olahraga maupun kuliner”, paparnya.
Ia juga mengakui TNI merupakan ujung tombak Negara Kesatua Republik Indonesia (NKRI) dan tidak memiliki kepentingan apapun kecuali menjaga kedaulatan bangsa.
“TNI ini terjaga dan kesetiaan kepada NKRI sangat kuat dan tidak memiliki kepentinga politik praktis”, ujarnya.
Dirinya juga berharap Pangdam V Brawijaya menjadi role model bagi pangdam lainnya dalam Pembumin nilai-nilai Pancasila.
Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Nuchahyanto menyambut baik dalam kolaborasi atau gotong royong dalam pembumian Pancasila.
“Kami sangat mengapresiasi kedatangan BPIP dan siap mendukung semua program dan kegiatan BPIP dalam pembumian Pancasila”, terangnya.
Ia juga mengakui banyak program yang dibuat bahkan sudah berjalan, baik mengenai pembangunan infrastrukur seperti program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) maupun penguatan kebangsaan termasuk Penanaman nilai-nilai Pancasila.
“Bahkan kami sudah ada beberapa kampung Pancasila yang dibentuk”, tegasnya.
“Kami juga akan menindaklanjuti kolaborasi dengan berkoordinasi intensitas dengan BPIP”, sambungnya.
Dirinya juga mengaku dengan dijadikam pilot project Pembumian Pancasila dengan metode kekinian, Pangdam V/Brawijaya akan selalu konsisten dalam menjalankan program kegiatan apalagi peringah dari panglima.
“Intinya kami siap apapun kegiatan dan program untuk pembumian Pancasila”, tutupnya. (rls)