TIRTAYASA.ID – SERANG. Paska bencana banjir bandang dan tanah longsor yang melanda sebagian wilayah Kabupaten Lebak Banten pada awal tahun 2020, ruas jalan Cipanas – Warung Banten yang hancur akibat bencana alam tersebut belum juga dibangun secara permanen oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten.
Kepala Dinas Pekekrjaan Umum dan Perumahan dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Banten Trenggono mengatakan lambatnya pembangunan itu akibat anggaran pembangunannya dialihkan untuk penanganan COVID-19.
“Hanya tersisa 11 persen, dari 800 miliar tinggal 88 miliar jajdinya tidak bisa kita belanjakan” katanya kepada wartawan, Selasa (18/8).
Trenggono juga mengatakan saat ini pihaknya tengah melakukan pembangunan sementara paska bencan agar bisa dilalui kendaraan yang melintasi jalan tersebut meski kondisinya rusak.
“Kemarin kita hanya sebatas perbaikan sementara agar jalan tidak putus, tidak mungkin tiang pancang sekarang hanya jembatan lintasa,” ujarnya.
Mantan pejabat kementrian itu mengatakan, pembanguan jalan dan jembatan di ruas jalan Cipanas – Warung Banten akan dilaksanakan pada awal tahun 2021, sedangkank untuk lelangnya akan dilakukan pada akhir tahun 2020.
“Sudah kita alokasikan di 2021, mulai dari jalan sampai semuanya, rencanya sesuai arahan pak gub, awalnya di APBD perubahan, karena ada Covid kerjaan kita numpuk, cipanas – warung banten awal januari leleang dini kami proses oktober kita lelang,” terangnya.
Ia juga mengaku anggaran yang digunakan untuk membangun jalan dan jembatan di sepanjang jalan Cipanas – Warung Banten menggunakan anggaran Murni pada APBD Banten tahun 2021 dengan besaran sekitar Rp 150 miliar.
“Dari komisi IV bisa memfasilitasi dan bsa jalan kemabli, tadinya fisik enggak ada sekarang jadi ada, ada jalan yang mengalami ada titik longgsoran, ada 5-6 jembatan yang haruus dibangun, anggaran murni 2021, lelang 2020, kurang lebih di gabung mungkin diatas 150 miliar,” katanya. (red)