TIRTAYASA.ID, CILEGON – Erupsi Gunung Anak Krakatau (GAK) dinilai berpotensi mengakibatkan bencana industri berupa kebocoran kimia pada sejumlah pabrik yang berada di pesisir Kota Cilegon.
Walikota Cilegon Helldy Agustian menjelaskan, kondisi Kota Cilegon berbeda dengan daerah lain. Keberadaan GAK dan Kawasan Industri akan memberikan dampak apabila terjadi bencana.
“Kita sudah sampaikan jika Cilegon itu beda. Bencana alam, bencana industri, ketiga bencana alam yang menimbulkan bencana industri. Karena itu kami minta minta ilustrasi seperti itu,” ujarnya, usai rapat Kesiapsiagaan Erupsi GAK dan Megatrust di kantor Walikota Cilegon, Senin (14/2).
Dari total luas wilayah Cilegon, 30 persennya industri, di daerah pesisir terdapat 60 industri, 50 persennya industri kimia. Kondisi seperti ini dinilai membahayakan.
Buntut Aturan Terbaru Soal JHT, Presiden Diminta Evaluasi Menaker Ida
“Perlu ilustrasi agar tidak bocor, apakah itu berdampak ke industri itu yang perlu kita bahas. Saran mereka untuk bertanya ke industri, saat pembangunan seperti apa, ini akan kita tanya satu-satu,” katanya.
Pemkot Cilegon menurut Helldy akan segera berkoordinasi dengan seluruh industri, terutama industri kimia di Kota Cilegon. Untuk itu, pihaknya telah mengeluarkan edaran ke industri untuk meningkatkan kewaspadaan.
“Untuk jalur evakuasi, kita akan meeting lagi agar tepat sasaran, ada yang sudah cukup baik, ada yang belum, perlu waktu lama, misalnya 31 menit,” terangnya.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan, langkah untuk mewaspadai terjadinya kebocoran kimia, dimana pemerintah memastikan apabila bangunan pabrik kimia di Kota Cilegon tahan guncangan gempa dengan kekuatan 8,7 magnitudo.
Perwatusi Waspadai Osteoporosis Dini
“Apabila ternyata kontruksi bangunan tidak kuat menahan gempa dengan kekuatan 8,7 magnitudo. Maka perlu adanya penguatan. Industri juga harus ikut serta mengatisipasi hal itu,” ujarnya.
Untuk itu, perlu ada pembahasan dengan industri terkait potensi tersebut, termasuk perlu ada simulasi, apabila ancaman bencana industri itu benar-benar terjadi. (red)