TIRTAYASA.ID – Sebagai upaya Transformasi Layanan Kesehatan Berbasis Masjid, Inisiatif Ekonomi Masjid (I-EMAS) menggelar Dialog Publik yang berlangsung di Aula Sakinah Masjid Agung Sunda Kelapa, Jakarta, Senin, 23 Januari 2023.
Kegiatan berbagi gagasan dan melakukan gerakan konkrit ini untuk mewujudkan kesejahteraan umat melalui masjid dalam membangun sebuah ekosistem dan pemberdayaan umat Islam yang kuat.
Hadir sebagai narasumber Ketua Pokja Kesehatan I-EMAS, dr. Ardiansyah Bahar, MKM, Group Head Islamic Ecosystem Solution BSI, Muhammad Syukron Habiby, MM., ME, Direktur Care Program BSI Maslahat, Ilham Syahputra, SHI dan Relawan Dokter Masjid Agung Sunda Kelapa, dr. Kemal Imran , Sp.S (K).
Founder I-EMAS, Arief Rosyid Hasan menyampaikan terkait pentingnya masjid sebagai salah satu ikon pemberdayaan Islam dan salah satu elemen yang perlu diperhatikan dalam bidang kesehatan.
“Jadi kegiatan ini adalah bentuk validasi dari semangat pemuda dan juga sebagai salah satu ikhtiar untuk memberdayakan potensi untuk mendorong kemajuan umat Islam khususnya dalam bidang kesehatan,” ujar Arief
“Konsep transformasi layanan kesehatan berbassis Masjid ini harus dieksekusi, dan kedepan akan terus diperbaiki,” tambahnya
Pria yang juga merupakan Komisaris Independen Bank Syariah Indonesia ini mengatakan jika Pemerintah punya mimpi yang besar dan salah satunya melalui potensi-potensi masjid.
“Sehingga, bahwa beragam isu dan hal-hal yang menjadi perhatian Pemerintah saat ini bisa dijahit menjadi satu dan dikaitkan antara satu ke yang lainnya,” katanya
Arief juga berharap kolaborasi antara I-EMAS, IDI, BSI serta Masjid Agung Sunda Kelapa menjadi contoh tonggak dalam Peningkatan Pemberdayaan Kesehatan yang dipelopori oleh masjid demi terlaksananya masjid yang dapat memberikan maslahat bagi umat mulai dari ekonomi, pendidikan hingga kesehatan.
Sementara itu Sekretaris Jenderal PB IDI, dr. Ulul Albab, Sp. OG memberikan pemahaman bahwa masjid sebagai sentra pendidikan, ekonomi dan kesehatan.
“Ulul Albab mengatakan, ada 2 langkah dalam pemberdayaan kesehatan melalui
masjid. Pertama, masjid yg kita dorong untuk melakukan ibadah yang sehat atau yang kedua masjid juga bisa menjadi tempat layanan kesehatan,” ungkapnya.
Dirinya pun mencontohkan seperti Masjid Nabawi yang bisa dilihat bersama bahwa kini menjadi contoh semua urusan bersatu mulai dari keagamaan, ekonomi, serta politik bahkan kesehatan.
“Kita dari IDI berharap bahwa dialog ini merupakan langkah pembuka transformasi kesehatan berbasis masjid,” pungkasnya