TIRTAYASA.ID, SERANG – BPJS Kesehatan terus berinovasi dalam memberikan pelayanan kepada peserta Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).
Kali ini inovasi yang dikembangkan BPJS Kesehatan menyasar peserta JKN-KIS segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU/Mandiri) dan peserta Bukan Pekerja (BP) yang menunggak iuran.
Melalui kegiatan Ngabuburit bersama Media BPJS Kesehatan Wilayah Banten, Kalimantan Barat dan Lampung memperkenalan terobosan inovasi baru tersebut bersama awak media cetak dan elektronik bertempat di Kota Serang.
Program baru yang diluncurkan tersebut adalah Rencana Pembayaran luran Bertahap (Rehab). Rehab merupakan program yang memberikan keringanan dan kemudahan bagi peserta segmen PBPU dan BP yang memiliki tunggakan iuran untuk dapat melakukan pembayaran iuran secara bertahap.
“Selama ini kami banyak mendengar peserta belum membayar tunggakannya karena sudah terlalu banyak tunggakannya, sehingga tidak sanggup untuk membayar (tunggakan) sekaligus. Sekarang peserta JKN-KIS yang menunggak bisa mengangsur tunggakannya sehingga memberi kesempatan untuk dapat segera mengaktifkan kepesertaannya,” ungkap Deputi Direksi BPJS Kesehatan Kedeputian Wilayah Banten, Kalimantan Barat dan Lampung, Lisa Nurena pada pembukaan Ngabuburit Bersama Media, Rabu (6/4).
Lisa juga menjelaskan, ada beberapa syarat dan ketentuan bagi peserta yang ingin mengikuti program Rehab, diantaranya peserta termasuk dalam segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) dan Bukan Pekerja (BP).
“Dimana peserta tersebut memiliki tunggakan lebih dari tiga bulan (tunggakan 4- 24 bulan). Ada batas maksimal periode tahapan pembayaran selama satu siklus, yaitu 12 bulan,” katanya.
Bukan hanya itu, program Rehab memiliki tiga kemudahan bagi peserta JKN-KIS, yakni pembayaran ringan, mudah, dan solutif bagi peserta PBPU dan BP.
“Pendaftarannya sangat mudah, peserta JKN-KIS bisa melakukan pendaftaran program Rehab melalui aplikasi Mobile JKN. Dengan mengikuti alur dan prosedur, nantinya tagihan akan terbentuk sesuai dengan pilihan peserta dan peserta dapat membayar tagihan iuran pada kanal-kanal pembayaran yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan,” katanya.
Sedangkan, untuk pendaftaran, dapat dilakukan tanggal 1 sampai dengan tanggal 28 bulan berjalan kecuali bulan Februari sampai dengan tanggal 27.
“Kami juga mengimbau agar peserta yang mendaftarkan Program Rehab dapat membaca dengan teliti ketentuan-ketentuan yang berlaku sebelum menyetujui mendaftar program tersebut,” terangnya.
Berdasarkan sumber data yang dihimpun oleh Kantor BPJS Kesehatan Cabang Serang diketahui program Rehab sejak diluncurkan pada Januari sampai dengan 6 April 2022 sudah terdapat 568 peserta yang mengajukan program Rehab untuk kepesertaannya. Peserta tersebut tersebar ke dalam beberapa wilayah seperti dari Kota Serang, Kota Cilegon, Kabupaten Serang, Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak.
Pada akhir sosialisasi Lisa juga mengenalkan layanan antrean online kepada awak media, menurutnya peserta cukup dari rumah saja menggunakan smartphone untuk mendaftar layanan di fasilitas kesehatan yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan.
“Saat ini kami juga terus mengembangkan layanan antrian secara online melalui aplikasi Mobile JKN, yang dapat teman-teman unduh melalui Google płaystore atau Appstore. Sehingga peserta tidak perlu lagi menunggu lama di fasilitas kesehatan, saat antrean sudah dekat barulah berangkat dari rumah,” jelas Lisa.
Adapun layanan antrean online dapat digunakan melalui aplikasi Mobile JKN yang dapat diunduh melalui Google Playstore atau Appstore di ponseinya. Lalu login menggunakan nomor kartu BPJS Kesehatan atau NIK KTP dan password kemudian ikuti langkah-langkah yang ada di dalam aplikasi Mobile JKN. (rls)