TIRTAYASA.ID – Program Studi Pendidikan Matematika dan Teknik Informatika Universitas Serang Raya atau Unsera bekerjasama dengan Program Studi Informatika Universitas Bhayangkara Jakarta Raya dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Matematika SMK Kabupaten Lebak, Rabu, 7 Desember 2022.
Kegiatan ini dalam Program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) dengan mengundang guru Matematika di wilayah Kabupaten Lebak untuk mengikuti Workshop yang diselenggarakan di SMKN 1 Rangkasbitung.
Workshop tersebut bertema “Peningkatan Kompetensi Mengajar Berbasis Perangkat Lunak Bagi Guru Matematika” yang diselenggarakan secara luring dan daring dimulai dari tanggal 28 Mei – 7 juli 2022.
Kegiatan ini ditandai dengan penerbitan sertifikat workshop 32 JP pada akhir kegiatan.
Ketua Prodi Pendidikan Matematika Unsera, Khotimah mengatakan fokus utama program kemitraan ini adalah memberikan sosialisasi dan pelatihan baik secara teori maupun teknis.
“Dalam membangun motivasi guru memanfaatkan media belajar matematika berbasis TIK yang bertujuan untuk mengembangkan potensi, mengoptimalkan kompetensi dan meningkatkan kapabilitas guru matematika,” ujarnya
Menurutnya, target khusus yang diharapkan tercapai melalui program kemitraan ini yaitu kemampuan guru matematika dalam menerapkan media.
“Pembelajaran berbasis TIK dalam pembelajaran di kelas baik secara teori maupun praktik,” jelas Khotimah.
“Adapun metode untuk mencapai tujuan tersebut yakni menggunakan pendekatan mentoring, resource sharing dan workshop,” tambahnya.
Kegiatan ini dilaksanakan pada semester Genap TA 2021-2022 tepatnya bulan Mei – Juli 2022 dengan luaran kegiatan berupa laporan PKM, artikel hasil kegiatan PKM dan peningkatan kompetensi guru baik teori maupun praktik terkait aplikasi media pembelajaran matematika berbasis TIK.
Salah satu Narasumber PKM Kolaborasi, Ai Munandar berharap kompetensi TIK ini guru dapat lebih jauh menstimulasi pikiran, perasaan, perhatian, minat dan pengalaman peserta didik.
“Khususnya dalam mata pelajaran Matematika yang memiliki konsep pengetahuan abstrak. Dengan memanfaatkan media belajar berbasis TIK atau perangkat lunak atau sejenis itu,” katanya.
“Konsep abstrak yang dimiliki matematika sebagai karakteristik utama dapat lebih visible dan berpeluang besar untuk dipahami lebih cepat,” imbuhnya. (*)