TIRTAYASA.ID – Keuangan syariah memiliki kekuatan inheren dalam memainkan peran penting di dalam pemberdayaan individu dan komunitas, mempromosikan budaya berwirausaha, berinvestasi di sektor riil dengan sektor keuangan yang mendukung secara berkeadilan.
Pembahasan Keuangan syariah tersebut disampaikan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati saat memberikan sambutan pada Pembukaan Ijtima’ Sanawi Dewan Pengawas Syariah (DPS) Majelis Ulama Indonesia (MUI) XVIII Tahun 2022 secara virtual, Kamis 1 November 12.
Keuangan syariah, menurut Sri Mulyani, dilakukan Kementerian Keuangan melalui pengembangan instrument pembiayaan hijau atau green sukuk.
“Upaya pemerintah mewujudkan asas manfaat bagi masyarakat dengan menjadikan keuangan Islam sebagai instrumen pembiayaan juga dilakukan oleh Kementerian Keuangan,” ujarnya.
Indonesia telah memiliki reputasi global sebagai Sovereign Global Sukuk Issuance. Dan tidak hanya Sovereign Global Sukuk Issuance, namun juga Sovereign Global Green Sukuk Issuance.
“Karena sesuai ajaran Islam, kita harus menjaga bumi ini, tidak boleh merusaknya,” katanya.
“Maka,instrumen Sovereign Global Green Sukuk atau Sukuk Hijau yang berdenominasi dolar telah kita terbitkan sejak tahun 2018 hingga 2022,” terangnya.
Sejak tahun 2019 hingga 2021 penerbitan Green Sukuk Ritel, telah mencapai USD5 miliar dengan total investasi mencapai Rp11,8 triliun.
“Komunitas ekonomi syariah tidak hanya mereka yang membutuhkan pembiayaan, namun mereka yang ingin berinvestasi dan ini diwadahi melalui instrumen-instrumen yang dikembangkan oleh Kementerian Keuangan,” katanya.
“Sehingga, masyarakat Indonesia mampu menjadi investor yang baik, yang yakin terhadap tujuan pembiayaannya yaitu mewujudkan kesejahteraan serta keadilan sosial,” tambah Sri Mulyani.
Pemerintah menerbitkan Green Sukuk secara wholesale melalui lelang dan saat ini telah mencapai Rp6,6 triliun. Green Sukuk Indonesia adalah Green Sukuk pertama dan terbesar di dunia dan saat ini telah mendapatkan 15 penghargaan internasional di berbagai lembaga internasional.
“Saya berharap pengalaman selama tahun 2018-2022 ini dengan penerbitan instrumen sukuk global dan bersifat green menjadi salah satu fenomena yang bisa memberikan pelajaran kepada komunitas Ijtima Sanawi,” katanya.
“Saya meyakini bahwa ekonomi dan keuangan syariah akan mampu terus tumbuh, meskipun dihadapkan kepada tantangan-tantangan global,” ujar Menkeu.
Menkeu berharap para ulama di DPS MUI sebagai mitra pemerintah diharapkan mampu melahirkan dan terus mendorong upaya-upaya yang sudah dan sedang dan terus dilakukan bagi perbaikan kesejahteraan umat dan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia. (*)
Sumber : kemenkeu.go.id