TIRTAYASA.ID, TANGERANG – Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Tangerang memperkenalkan sistem pertanian ramah lingkungan.
Sistem pertanian ramah lingkungan ini berasal dari bahan alam sekaligus untuk meminimalisir penggunaan pupuk kimia pada tanaman.
Kegiatan tersebut digelar dalam Bimbingan Teknis (Bimtek) dan Sosialisasi Pembuatan Biosaka sebagai alternatif untuk mengurangi penggunaan pupuk kimia.
Kegiatan ini untuk meningkatkan kapasitas petugas statistik pertanian yang merupakan para penyuluh pertanian.
Penggunaan biosaka ini nantinya dapat mengurangi ketergantungan terhadap pupuk kimia serta menjaga kesehatan tanah, sehingga produk pertanian yang dihasilkan lebih aman untuk dikonsumsi.
“Pelatihan ini bertujuan untuk memperkenalkan sistem pertanian ramah lingkungan dari bahan alam sekaligus meminimalisir penggunaan pupuk kimia pada tanaman,” ujar Kepala DPKP Kabupaten Tangerang, Asep Jatnika Sutrisno, Senin 5 Desember 2022 seperti dilansir tangerangkab.go.id.
Asep berharap, para penyuluh untuk memperkenalkan Biosaka kepada penyuluh lainnya dan juga petani binaannya masing-masing agar penggunaan biosaka dapat segera diterapkan.
Koordinator Padi Irigasi dan Rawa, Direktorat Serealia, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Rachmat mengatakan Biosaka merupakan elisitor yang berperan sebagai signaling agar tanaman tumbuh dan berproduksi lebih bagus.
“Biosaka memiliki kandungan hara makro-mikro rendah dan tidak beracun bagi tanaman,” katanya.
“Kandungan hormon enzim, spora dan bakteri terbilang tinggi. Dan PGPR yang terkandung pada Biosaka juga baik untuk pertumbuhan tanaman dan produksi,” imbuhnya.
Menurut penelitian, Biosaka mampu menghemat biaya pupuk kimia hingga 50-90 persen. Ramuan Biosaka juga tergolong murah bahkan tanpa biaya karena dapat diolah sendiri. (*)