Workshop Mendongeng di TKIT DAI Meriah
TIRTAYASA.ID-SERANG. TKIT DAI (Darul Ibtida) bekerja sama dengan Kampung Dongeng Serang sukses menggelar Workshop Mendongeng dan Membuat Video Dongeng untuk Pembelajaran, Sabtu (22/8) di Aula TKIT DAI Lingkungan Wakaf, Tembong, Kota Serang.
Kegiatan yang diikuti oleh guru, mahasiswa, pelajar dan ibu-ibu ini menghadirkan narasumber Kak Nurhayati selaku Ketua Kampung Dongeng Serang.
Pengelola TKIT DAI Bunda Aas Asnawiah mengatakan, dirinya merasa bahagia karena pelaksanaan workshop ini betjalan dengan lancar di tengah pandemi corona.
“Semua peserta menggunakan masker dan menerapkan protokol kesehatan. Peserta antusias sekali mengikuti acara ini,” kata Bunda Aas melalui rilis kepada awak media.

Bunda Aas menjelaskan, peserta bukan hanya dari Kita Serang saja tetapi ada dari luar Kota Serang. Pihaknya berharap peserta bisa memanfaatkan ilmu ini utk kepentingan mengajar di sekolah maupun di lingkungan masyarakat.
Ia mengatakan, keberadaan TKIT DAI diharapkan bukan hanya menjadi lembaga pendidikan formal namun bisa digunakan sebagai sarana pendidikan non formal dan kegiatan lainnya yang positif, seperti seminar, pelatihan, workshop maupun diskusi lainnya.
“TKIT DAI ini baru berdiri tahun ini. Namun kami berkomitmen melakukan peningkatan SDM baik warga TKIT DAI maupun masyarakat lainnya,” katanya.
Sementara Kak Nurhayati mengatakan, materi yang diajarkan mulai dari tips mendongeng, membuat video dongeng hingga memublikasikannya melalui media sosial. Sehingga workshop ini dilakukan dari padi sampai sore.
“Kami ingin menyebarkan virus positif mendongeng. Dengan mendongeng anak-anak akan dapat menerima berbagai informasi. Mereka diajarkan bercerita atau berkisah yang baik yang kemudian dibuat video,” kata Kak Nur.

Dia menjelaskan, mendongeng itu menyenangkan karena penuh dengan gagasan dan kreatifitas. Ini cocok bagi guru, calon guru maupun warga biasa ketika akan menyampaikan pesan melalui mendongeng.
“Kalau dengan dongeng seolah tidak menggurui. Jadi bercerita saja apa adanya yang penting pesan tersampaikan. Jangan lupa pendongeng harus jaga etika,” papar Kak Nur.
Ditambahkan, kegiatan seperti ini akan terus dilakukan kedepannya. Saat ini masyarakat mulai senang dan suka dengan dongeng. Ini kegiatan positif yang harus dikembangkan. (rls).